Page 502 - THAGA 2024
P. 502
beratku. Seseorang yang selama ini aku cari dan semogakan.
Di luar sana hujan turun begitu derasnya. Namun, semakin
ke arah timur, perlahan menjadi rintikan. Aku bergegas menuju
pantry dalam bis untuk menyeduh Pop mie dan teh yang sudah
tersedia. Selanjutnya aku berjalan menuju bilik milik Ester.
“Ester, bangun, ya. Aku buatin Pop mie rasa ayam bawang
kesukaanmu nih,” ujarku sembari mengusap keningnya.
“Bangun, yuk. Diisi dulu perutnya.” Wajahnya tampak mengukir
seulas senyum. Matanya perlahan terbuka. Tanganku
membersihkan kerak residu di sudut dalam matanya.
“Gal, sudah sampe mana?” tanyanya dengan mengusap
mata dan menutup mulut yang menguap. “Masih ngantuk aku.
Tapi perutku rasanya laper banget sama kram-kram.”
“Ya, sudah ini maem. Aku suapin, ya. Kesukaanmu, nih,
minya. Duduk dulu minum air putih.” Aku menyodorkan sebotol
air mineral yang kubuka dan terdapat sedotan.
Ester segera menyedotnya. “Makasih, ya, Gal,” ucapnya
seraya mengulas senyum.
Kutatap parasnya yang begitu indah saat sorot lampu
dari luar jendela membuat siluet wajahnya semakin berwarna.
Kuletakkan gelas Pop mie pada cup holder pada dinding bis.
Kututup tirai bilik Ester lalu beringsut pada tempat tidurnya yang
sempit. Segera kucumbu bibirnya yang basah oleh air mineral.
Udara dingin kabin segera berganti dengan suhu panas tubuh.
Dengan sambutan cumbuannya yang positif. Aku berpikir untuk
membuatnya senang dengan appetizer ekshibisi dan quickie,
sebelum menyantap segelas Pop mie.
Kubalik tubuhnya menghadap luar jendela. Suara desah
halus mulai terdengar dari bibirnya. Matanya nanar menatap
jendela yang tergambar lurus jalanan tol. Hiasan rembulan
494 THAGA
GALGARA