Page 503 - THAGA 2024
P. 503

gompal  setengah  di  balik  sisipan  arakan  awan  mendung
              menambah suasana syahdu. Dan mulai terpejam kala sebagian
              tubuhku  memasuki  lembut  tubuhnya.  Dari  pantulan  jendela,
              mata  bulan  sabitnya  dipejamkan.  Erangan  lembut  terdengar
              memacu  tertutup  deru  mesin.  Entah  mengapa  deruan  mesin
              seolah ikut menyoraki kami hingga puncak kenikmatan itu kami
              rengkuh bersama.
                  “Terimakasih, ya, Gal. Kamu selalu tau apa yang aku mau.
              Aku  jadi  laper  banget,  Gal,”  ucapnya  sembari  memelukku.
              Segera  kuulaskan  senyum  hangat  dan  mengecup  ujung
              keningnya.
                  Setelahnya kuambil Pop mie yang panasnya sudah lumayan
              aman di lidah. Aku pun segera menyuapkan sehelai demi sehelai
              Pop mie pada mulut Ester. Kini awam mendung menghilangkan
              sinar  rembulan,  dari  kaca  jendela  pun  semua  tampak  gelap.
              Hanya sesekali lampu kendaraan yang berpapasan melintasi
              jalan tol tampak menyorot ke dalam kaca jendela. Perjalanan
              dengan  bis  sleeper  begitu  nyaman  kala  roda  kendaraan
              didukung air suspension menggelinding langsam.
                  Didingin kabin ac yang kembali mulai merasuk kulit tubuh,
              aku  ingin  melihat  apa  perasaanku  bertepuk  sebelah  tangan.
              “Ester, aku mau ngomong ke kamu,” ujarku kala Ester sudah
              menandaskan  seporsi  Pop  mie.  Teh  hangat  pun  disesapnya
              sebagai penetral rasa gurih dimulutnya.
                  “Ada  apa,  Gal?  Ngomong  aja.”  Nada  suaranya  hangat.
              Selimut tubuhnya disingkap.
                  “Ester. Kamu tau Nastiti, kan?” Raut mukanya mendadak
              masam kala kusebut sebuah nama, tapi dia tetap diam sambil
              mengulum bibir. “Kayaknya keluargaku mau nikahin aku sama
              dia,” jelasku sembari menatap lurus manik matanya.



                                                              THAGA      495
                                                                GALGARA
   498   499   500   501   502   503   504   505   506   507   508