Page 107 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 107
(2019) menyoroti bahwa keterlibatan aktif orang tua dan
guru dalam pengawasan serta transparansi pihak sekolah
menjadi faktor penting untuk membangun kepercayaan
publik terhadap penggunaan media digital.
Lebih jauh, isu perlindungan data anak di sekolah
perlu diletakkan dalam kerangka hukum yang lebih tegas
dan berpihak pada kepentingan terbaik anak. Regulasi
seperti UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di
Indonesia harus diterjemahkan ke dalam pedoman teknis
bagi sekolah, sehingga tidak berhenti pada wacana, tetapi
menjadi standar operasional yang dapat dilaksanakan di
tingkat kelas dan platform pembelajaran.
Di tengah berkembangnya teknologi seperti AI
dan learning analytics, penguatan kesadaran etika digital
menjadi semakin mendesak. Guru tidak hanya perlu
menguasai teknologi, tetapi juga berperan sebagai
mediator etis yang mampu menjelaskan kepada siswa
bagaimana data mereka digunakan, serta memastikan
praktik digital tidak mengorbankan prinsip keadilan,
inklusivitas, dan perlindungan hak anak.
Akhirnya, keberhasilan transformasi pendidikan
digital tidak hanya diukur dari tingkat akses dan inovasi
teknologi, tetapi juga dari kemampuan sekolah
melindungi martabat, privasi, dan keamanan anak.
Teknologi hanya akan menjadi aset bagi pendidikan bila
dilandasi dengan tata kelola yang etis dan berorientasi
pada kesejahteraan peserta didik. Upaya ini menuntut
kolaborasi antara sekolah, pemerintah, orang tua, dan
penyedia platform digital agar pendidikan di era digital
tidak hanya canggih, tetapi juga aman, adil, dan
bermartabat bagi semua pihak yang terlibat.

