Page 116 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 116
dapat dikemas ulang dalam format animasi
interaktif untuk menanamkan nilai keberanian
dan keadilan.
b. E-Module Multi-Format. Modul ajar perlu
dirancang dengan berbagai format - teks,
infografis, audio, dan video - agar mampu
menjangkau beragam gaya belajar siswa.
Contohnya, praktik tradisional seperti
menenun atau membuat anyaman bambu
dapat dijelaskan dengan narasi teks yang
sederhana, diperkuat dengan infografis
langkah-langkah, serta dilengkapi video
tutorial singkat. Pendekatan ini membuat
pembelajaran lebih inklusif dan mudah
dipahami oleh siswa dengan latar belakang
yang berbeda.
c. Game Edukasi Berbasis Cerita Lokal. Game
edukasi dapat menjadi media yang efektif
untuk mengajarkan nilai budaya. Misi dalam
game bisa dirancang untuk merepresentasikan
nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dalam
menyelesaikan tantangan bersama, keberanian
dalam menghadapi rintangan, atau kecerdikan
tokoh lokal dalam menyelesaikan masalah.
Dengan demikian, siswa tidak sekadar bermain,
tetapi juga belajar mengaplikasikan nilai-nilai
luhur dalam kehidupan sehari-hari.
d. Video Tutorial dan AR/VR. Teknologi visual
imersif seperti video tutorial interaktif,
augmented reality (AR), dan virtual reality (VR)
dapat digunakan untuk menghadirkan praktik
budaya secara lebih nyata. Misalnya, siswa bisa
menyaksikan tarian daerah secara detail dari
berbagai sudut, atau menjelajahi motif tenun
khas melalui simulasi VR. Dengan pengalaman

