Page 121 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 121

pendidikan,  komunitas  budaya,  dan  teknologi.
                       Dengan  begitu,  media  pembelajaran  yang
                       dihasilkan bukan sekadar inovatif, melainkan juga
                       bermakna,  kontekstual,  dan  berakar  kuat  pada
                       budaya lokal.
                   c.  Pengembangan Produk

                       Tahap berikutnya setelah storyboard selesai adalah
                       mengubah  rancangan  tersebut  menjadi  produk
                       nyata. Proses ini merupakan jembatan antara ide di
                       atas kertas dengan pengalaman belajar yang akan
                       dirasakan  siswa.  Agar  hasilnya  efektif,  produksi
                       tidak  dilakukan  sekaligus  dalam  versi  final,
                       melainkan  melalui  pendekatan  prototyping  dan
                       iterasi  -  produk  dibuat  dalam  versi  awal
                       (prototype),  diuji  secara  terbatas,  kemudian
                       diperbaiki  berdasarkan  masukan  pengguna
                       sebelum diluncurkan secara luas di kelas.
                       Beberapa  bentuk  produk  yang  dapat  dihasilkan
                       antara lain:
                       1)  Produksi  Video  Interaktif.  Cerita  rakyat,
                          praktik  kerajinan,  atau  ritual  budaya  dapat
                          didokumentasikan dalam bentuk video dengan
                          fitur interaktif. Misalnya, saat siswa menonton
                          kisah “Si Pitung,” mereka bisa memilih jalur
                          cerita  atau  menjawab  pertanyaan  reflektif  di
                          sela-sela narasi.
                       2)  Pembuatan Modul E-Learning atau E-Module
                          Multi-Format.  Modul  dirancang  dengan
                          menggabungkan  teks  naratif,  infografis  yang
                          ringkas,  audio  penjelasan,  dan  kuis  reflektif.
                          Format ini memungkinkan siswa dengan gaya
                          belajar  berbeda  -  visual,  auditori,  maupun
                          kinestetik  -  tetap  dapat  memahami  materi
                          secara efektif.
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126