Page 123 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 123
serta pengalaman belajar yang diberikan kepada
siswa. Proses ini dapat dibagi menjadi tiga dimensi
utama:
1) Validasi Pedagogis. Dilakukan oleh guru
atau dosen untuk memastikan konten
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Aspek
yang diperiksa meliputi kesesuaian dengan
kompetensi kurikulum, tingkat kesulitan
materi, kejelasan instruksi, serta manfaat
edukatifnya. Misalnya, sebuah komik digital
tentang tokoh Si Pitung diperiksa apakah
sudah sesuai dengan kompetensi literasi
membaca dan nilai karakter yang
ditargetkan dalam kurikulum SMP.
2) Validasi Budaya. Tokoh adat, seniman lokal,
atau ahli antropologi dilibatkan untuk
meninjau keaslian narasi, simbol, dan
praktik budaya yang digunakan. Validasi ini
penting agar digitalisasi tidak menimbulkan
distorsi budaya atau penyalahgunaan
simbol-simbol tradisional. Contohnya,
narasi tentang upacara adat Sasak diperiksa
oleh tokoh masyarakat untuk memastikan
alur cerita, penggunaan istilah, serta
visualisasi pakaian dan ritual tetap otentik.
3) Validasi Teknis dan Uji Pengguna (User
Testing). Dilakukan melalui pengujian
langsung bersama siswa. Tujuannya untuk
menilai keterpahaman instruksi,
kenyamanan dalam berinteraksi dengan
media, serta tingkat keterlibatan
(engagement). Misalnya, saat menguji game
edukasi berbasis cerita rakyat
Minangkabau, siswa SMP diminta mencoba
misi permainan. Hasilnya menunjukkan

