Page 129 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 129
a) Melibatkan wawancara mendalam, focus
group discussion (FGD), atau refleksi
tertulis dari siswa dan guru.
b) Fokus pada persepsi manfaat,
pengalaman belajar, serta sejauh mana
nilai-nilai budaya tersampaikan dengan
tepat.
c) Menggali kesan terhadap konten (apakah
autentik, relevan, atau menarik).
3) Analisis Kepuasan Pengguna
a) Menggunakan angket skala Likert untuk
mengukur daya tarik, kemudahan
penggunaan, dan relevansi media dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
b) Indikator kepuasan dapat meliputi:
tampilan visual, interaktivitas, kejelasan
bahasa, hingga aksesibilitas teknologi.
4) Penggunaan Hasil Evaluasi
a) Menjadi bahan revisi untuk
penyempurnaan produk pada siklus
berikutnya.
b) Memberikan dasar ilmiah untuk replikasi
ke sekolah lain dengan konteks budaya
serupa.
c) Memastikan media digital ini bukan
hanya inovasi sesaat, tetapi dapat
menjadi best practice pendidikan
berbasis kearifan lokal yang
berkelanjutan.
Pendekatan bertahap ini memastikan setiap produk
digital yang dihasilkan tidak hanya efektif secara pedagogis
dan menarik secara visual, tetapi juga valid secara budaya.
Visualisasi tahapan ini dalam bentuk infografis atau diagram
alur di buku akan memudahkan guru dan sekolah lain untuk

