Page 130 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 130

mereplikasi  proses  pengembangan  sesuai  konteks  daerah
               masing-masing.
                      Integrasi tradisi  ke  platform  digital melalui strategi
               dan  tahapan  di  atas  bukan  hanya  menghadirkan  konten
               pembelajaran  yang  kontekstual  dan  kreatif,  tetapi  juga
               berfungsi  sebagai  arsip  budaya  hidup  yang  melestarikan
               pengetahuan lokal sambil memperluas daya jangkaunya ke
               generasi digital natives. Dengan demikian, pendidikan digital
               dapat menjadi ruang yang menghubungkan masa lalu yang
               berakar  dengan  masa  depan  yang  inovatif,  memastikan
               peserta didik tidak tercerabut dari identitas budayanya saat
               meraih kompetensi global.

               2.  Kolaborasi Sekolah/Kampus, Startup, dan
                   Komunitas Lokal
                      Kolaborasi antara sekolah atau perguruan tinggi,
               startup  digital,  dan  komunitas  lokal  muncul  sebagai
               pendekatan  integral  untuk  mendigitalisasi  tradisi  dan
               warisan  budaya  dengan  cara  yang  bermakna,
               berkelanjutan, dan etis. Pendekatan co-creation - di mana
               komunitas  budaya,  akademisi,  dan  pelaku  teknologi
               duduk  bersama  sejak  tahap  konsepsi  -  memungkinkan
               produksi konten digital yang mempertahankan validitas
               kultural  sekaligus  memenuhi  tujuan  pembelajaran.
               Literatur  review  komprehensif  memperlihatkan  bahwa
               co-creation dan co-design sudah menjadi praktik mapan
               lintas  disiplin,  namun  metodologi  dan  indikator  yang
               konsisten  masih  terus  berkembang  sehingga  perlu
               adaptasi pada konteks lokal.
                      Contoh-contoh  empiris  menunjukan  bagaimana
               sinergi  ini  bekerja  di  lapangan.  Pengembangan  game
               pendidikan berbasis tokoh lokal seperti Si Pitung berhasil
               ketika riset narasi dilakukan oleh komunitas Betawi, tim
               teknis/startup lokal menangani desain dan engineering,
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135