Page 15 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 15

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami
               secara  imersif  meski  tidak  berada  langsung  di  lokasi.
               Dengan cara ini, nilai budaya dapat dikemas ulang agar
               lebih  mudah  diakses,  sekaligus  tetap  mempertahankan
               kedalaman makna.
                      Selain  menciptakan  pengalaman  belajar  yang
               lebih  atraktif,  integrasi  nilai  budaya  dalam  perangkat
               digital juga dapat menghindarkan kejenuhan siswa, yang
               kerap  muncul  akibat  metode  pembelajaran  monoton.
               Melalui  teknologi,  kearifan  lokal  tidak  hanya  menjadi
               “materi  tambahan”,  tetapi  bisa  dihidupkan  kembali
               sebagai medium kreativitas siswa. Misalnya, siswa dapat
               ditugaskan  membuat  vlog,  podcast,  atau  komik  digital
               yang  bertema  tradisi  lokal.  Kegiatan  ini  bukan  hanya
               melestarikan  budaya,  tetapi  juga  melatih  keterampilan
               abad ke-21 seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
               dan  kreativitas.  Zhao  (2012)  menegaskan  bahwa
               pembelajaran yang mengembangkan kreativitas dan jiwa
               kewirausahaan  berbasis  kearifan  lokal  sekaligus
               teknologi  akan  melahirkan  generasi  yang  adaptif
               terhadap dunia global tanpa tercerabut dari identitasnya.
                      Dengan  demikian,  sinergi  antara  tradisi  dan
               digitalisasi   menciptakan   hubungan     yang    saling
               menguatkan: teknologi menjadi sarana revitalisasi tradisi,
               sementara tradisi memberikan konten dan makna yang
               membedakan pembelajaran digital dari sekadar hiburan
               komersial. Dalam proses ini, guru menempati posisi kunci
               sebagai  mediator  yang  mampu  menjaga  keseimbangan
               antara kedalaman nilai budaya dan keefektifan teknologi.
               Transformasi pendidikan yang berlandaskan sinergi ini
               pada akhirnya dapat menghasilkan pengalaman belajar
               yang  tidak  hanya  relevan  secara  global,  tetapi  juga
               berakar kuat pada identitas lokal bangsa.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20