Page 159 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 159

Malangan tidak hanya dipakai di kelas, tetapi
                        juga mempopulerkan seni tradisi ke generasi
                        muda.
                    c.  Penerapan      mekanisme      benefit-sharing:
                        Produk  digital  yang  dikomersialisasi  harus
                        memberi manfaat finansial atau non-finansial
                        bagi  komunitas  pemilik  budaya,  misalnya
                        royalti atau insentif.
                    d.  Tingkat  kepuasan  mitra:  Survei  atau  FGD
                        dapat  mengukur  apakah  komunitas  dan
                        sekolah  merasa  dihargai,  dilibatkan,  dan
                        memperoleh manfaat nyata dari program.

               4.  Keberlanjutan dan Replikasi

                      Keberhasilan laboratorium riset juga diukur dari
               kemampuannya  untuk  direplikasi  dan  berkelanjutan.
               Produk  digital  yang  dihasilkan  tidak  boleh  berhenti  di
               satu sekolah atau komunitas, melainkan dapat diperluas
               ke  daerah  lain  dengan  konteks  serupa.  Indokator
               keberhasilan mencakup:
                    a.  Replikasi  produk  digital:  Produk  dapat
                        diadaptasi  di  sekolah  atau  daerah  lain  yang
                        memiliki  konteks  budaya  serupa.  Misalnya,
                        modul berbasis cerita rakyat di Jawa Tengah
                        direplikasi di sekolah-sekolah daerah lain.
                    b.  Ketersediaan     guideline     atau    toolkit:
                        Laboratorium  harus  menghasilkan  panduan
                        praktis bagi guru atau komunitas agar dapat
                        mengembangkan       media     sendiri   secara
                        mandiri.
                    c.  Dukungan  kebijakan  lokal/nasional:  Ketika
                        hasil laboratorium mendapat pengakuan dari
                        Dinas Pendidikan atau Kemendikbudristek, itu
                        menjadi indikator relevansi kebijakan.
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164