Page 177 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 177

model  bisnis  pendidikan  yang  dapat  mengurangi
               ketergantungan  terhadap  dana  publik  dalam  jangka
               panjang.
                      Model  pendanaan  terintegrasi  semacam  ini
               menghasilkan  dampak  yang  signifikan:  menjamin
               keberlanjutan  inovasi  karena  tidak  seluruh  biaya
               ditanggung  oleh  pemerintah;  meningkatkan  relevansi
               produk pendidikan karena sektor swasta dan komunitas
               lokal  ikut  terlibat  dalam  merancang  solusi  sesuai
               kebutuhan  pengguna;  memperluas  pemerataan  akses
               teknologi  pendidikan  hingga  ke  daerah  rural  dan
               komunitas  minoritas  budaya;  serta  menciptakan  ruang
               transfer  pengetahuan  antar  sektor,  di  mana  industri
               teknologi  memahami  kebutuhan  pendidikan  lokal  dan
               LPTK memperoleh dukungan teknologi mutakhir.
                      Berbagai  praktik  baik  dari  Eropa  dan  Asia
               menunjukkan  bahwa  skema  pembiayaan  kolaboratif
               lintas  sektor  lebih  efektif  dalam  memperkecil
               kesenjangan kualitas pendidikan. Di kawasan rural dan
               komunitas  minoritas  budaya,  model  ini  membantu
               sekolah  memanfaatkan  media  lokal-digital  yang  sesuai
               dengan  kondisi  sosial-budaya  setempat,  bukan  hanya
               mengadopsi  teknologi  atau  metode  pembelajaran  dari
               kota-kota besar (Orphanidou, 2024).
                      Dengan mekanisme pembiayaan yang inklusif dan
               kebijakan kolaborasi lintas sektor yang adaptif, LPTK di
               Indonesia memiliki peluang menjadi pusat inovasi yang
               berdaya  saing  global,  menghasilkan  guru  yang  tidak
               hanya     mahir    teknologi    tetapi   juga   mampu
               mengintegrasikan  media  digital  untuk  memperkuat
               identitas  budaya  lokal,  meningkatkan  partisipasi
               masyarakat,  dan  berkontribusi  terhadap  pembangunan
               pendidikan yang berkelanjutan (Raharja, 2022)..
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182