Page 181 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 181

kearifan lokal ke dalam kurikulum berbasis
                       teknologi.
                      Dengan pendekatan ini, digitalisasi pendidikan di
               Indonesia dapat menjadi katalisator transformasi sosial-
               budaya  dan  ekonomi  yang  berkelanjutan.  Di  satu  sisi,
               teknologi  akan  memperluas  akses  pendidikan  dan
               menghubungkan  sekolah-sekolah  di  seluruh  penjuru
               negeri  dengan  dunia  global;  di  sisi  lain,  pemanfaatan
               konten  lokal-digital  akan  memastikan  bahwa  identitas
               budaya  tetap  terjaga,  memberikan  nilai  tambah  bagi
               sektor kreatif, serta memperkuat posisi Indonesia dalam
               kancah pendidikan dan diplomasi budaya internasional
               (Arjaya, 2024; Orphanidou, 2024).

               4.  Media Lokal-Digital dan Advokasi Soft Power
                   Indonesia di Dunia
                      Media  lokal-digital  Indonesia  kini  menjadi  salah
               satu instrumen strategis dalam advokasi soft power yang
               memadukan  inovasi  teknologi  dan  diplomasi  budaya
               global.   Keunggulan     media    ini   terletak   pada
               kemampuannya  mengemas  kearifan  lokal  ke  dalam
               format digital yang menarik, adaptif, dan lintas budaya
               sehingga  dapat  diakses  secara  luas  oleh  audiens
               internasional  tanpa  kehilangan  nilai  autentik  tradisi
               Nusantara. Produk inovatif seperti gim edukasi berbasis
               cerita rakyat, modul pembelajaran AR/VR tentang tarian
               atau  ritual  adat,  aplikasi  digital  storytelling  tentang
               sejarah  dan  mitos  Nusantara,  hingga  tur  virtual  situs
               warisan  budaya  UNESCO  di  Indonesia,  menjadi  contoh
               konkret  keberhasilan  penerapan  media  lokal-digital
               sebagai sarana promosi budaya (Orphanidou, 2024).
                      Eksistensi    media    tersebut    tidak   hanya
               memperkaya  materi  pembelajaran  di  sekolah-sekolah
               Indonesia,  tetapi  juga  menarik  perhatian  institusi
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186