Page 180 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 180

daerah,  animasi  tradisi,  gim  pembelajaran  budaya
               Nusantara, hingga layanan tur virtual situs sejarah dan
               budaya,  dapat  menjadi  komoditas  bernilai  komersial
               tinggi. Potensi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik
               sektor  pendidikan,  tetapi  juga  menciptakan  lapangan
               kerja baru bagi generasi muda di bidang teknologi kreatif.
               Kolaborasi  ini  sekaligus  menjadi  strategi  untuk
               mengurangi kesenjangan ekonomi, terutama di wilayah
               rural,  karena  inovasi  berbasis  budaya  lokal  memiliki
               potensi meningkatkan pendapatan daerah melalui wisata
               edukasi  digital  dan  produk  edutech  berbasis  warisan
               budaya.
                      Peluang lain di bidang ekonomi adalah terciptanya
               ekosistem  bisnis  edutech  lokal  yang  menumbuhkan
               wirausaha  baru  di  lingkungan  LPTK  maupun  sekolah.
               Mahasiswa  calon  guru,  misalnya,  dapat  memanfaatkan
               keterampilan     digital   untuk   merancang      media
               pembelajaran interaktif yang berakar pada budaya lokal
               dan memasarkan produk tersebut secara daring. Langkah
               ini  mendukung  kemandirian  ekonomi  calon  guru
               sekaligus  memperkaya  ragam  media  pembelajaran  di
               sekolah.
                      Untuk  memaksimalkan  peluang  dan  mengatasi
               tantangan    tersebut,   diperlukan    kebijakan   yang
               menekankan pada tiga pilar penting:
                    a) Pemerataan infrastruktur digital yang
                       menjangkau daerah tertinggal agar tidak
                       terjadi kesenjangan akses.
                    b) Penguatan kapasitas literasi digital guru dan
                       siswa untuk memastikan teknologi
                       dimanfaatkan secara efektif dan kritis.
                    c) Perlindungan dan pelestarian budaya lokal
                       melalui kurasi konten digital dan integrasi
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185