Page 183 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 183
Keunggulan media lokal-digital Indonesia dalam
konteks soft power dapat dilihat dari tiga dimensi utama
berikut: Pertama, Dimensi Kultural: Pelestarian dan
Revitalisasi Budaya Lokal. Media lokal-digital berperan
penting dalam mengangkat kembali nilai dan simbol
budaya lokal yang berpotensi terpinggirkan di era
globalisasi. Misalnya, ritual adat, bahasa daerah, dan
kesenian tradisi yang sebelumnya hanya dikenal di
wilayah tertentu kini dapat diakses oleh masyarakat
global melalui platform digital seperti AR/VR atau aplikasi
storytelling. Selain memperkenalkan warisan budaya
kepada audiens global, strategi ini juga menjadi alat
revitalisasi budaya lokal bagi generasi muda Indonesia
yang kini tumbuh di era digital. Hal ini menunjukkan
bahwa teknologi tidak selalu menjadi ancaman bagi
budaya, melainkan dapat menjadi sarana pelestarian yang
inovatif.
Kedua, Dimensi Edukatif: Pembelajaran Berbasis
Warisan Budaya yang Kontekstual. Media lokal-digital
memperkaya sumber pembelajaran dengan
mengintegrasikan warisan budaya ke dalam kurikulum
modern. Misalnya, siswa dapat belajar sejarah dan
geografi melalui tur virtual ke situs budaya seperti Candi
Borobudur atau Tana Toraja, mempelajari seni tari
melalui video interaktif AR/VR, atau memahami
keberagaman bahasa daerah melalui aplikasi
pembelajaran daring. Strategi ini tidak hanya membuat
pembelajaran lebih menarik, tetapi juga menanamkan
nilai multikulturalisme, toleransi, dan apresiasi terhadap
kearifan lokal di kalangan generasi muda. Lebih jauh,
konten budaya yang diadaptasi menjadi media digital
dapat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah internasional
sebagai materi pembelajaran lintas budaya yang unik dan
inovatif.

