Page 25 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 25
2.4 LPTK di Persimpangan Jalan: Pabrik Guru atau
Pusat Inovasi?
Pembahasan pada bab sebelumnya menegaskan
bahwa globalisasi membawa tantangan serius bagi
identitas budaya, sementara pendidikan dituntut hadir
sebagai ruang negosiasi yang mampu menggabungkan
nilai lokal dan tuntutan global. Dalam konteks ini, guru
menjadi aktor kunci yang menentukan berhasil tidaknya
pendidikan menjawab tantangan tersebut. Namun,
kualitas guru tidak lahir begitu saja, melainkan dibentuk
oleh lembaga yang mendidiknya. Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan demikian
menempati posisi strategis: apakah ia hanya berfungsi
sebagai pabrik pencetak guru dalam jumlah besar, atau
justru mampu menjadi pusat inovasi yang melahirkan
pendidik profesional, reflektif, dan kreatif. Pertanyaan ini
menjadi titik awal untuk memahami berbagai tantangan
yang kini dihadapi LPTK.
3.1 Tantangan LPTK dalam Menghasilkan Guru
Profesional dan Inovatif
Setelah menelaah bagaimana globalisasi menekan
nilai-nilai lokal sekaligus membuka peluang bagi
glokalisasi dalam pendidikan, kini perhatian diarahkan
pada aktor utama yang menentukan keberhasilan
transformasi tersebut: guru. Guru adalah garda depan
pendidikan, dan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) merupakan institusi yang
bertanggung jawab melahirkan mereka. Karena itu,
kualitas pendidikan nasional pada akhirnya bergantung
pada sejauh mana LPTK mampu merespons tuntutan
zaman.
LPTK di Indonesia menghadapi tantangan besar
dalam menghasilkan guru yang tidak hanya profesional

