Page 26 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 26

dari segi kompetensi pedagogis, tetapi juga inovatif dalam
               mengimplementasikan pembelajaran di era digital. Dalam
               banyak  studi,  kinerja  pendidik  masih  belum  optimal,
               sehingga menjadi hambatan dalam meningkatkan mutu
               pendidikan  nasional.  Kondisi  ini  menunjukkan  adanya
               kesenjangan  antara  harapan  kebijakan  pendidikan
               dengan kapasitas nyata guru di lapangan (Sibarani, 2020).
               Tuntutan  terhadap  guru  abad  ke-21  tidak  lagi  sebatas
               menguasai  materi  dan  metodologi  konvensional,  tetapi
               juga  meliputi  kemampuan  berpikir  kritis,  kolaboratif,
               kreatif, dan literasi digital.
                      Tantangan  pertama  yang  dihadapi  LPTK  adalah
               transformasi  kurikulum.  Kurikulum  pendidikan  guru
               sering  kali  tertinggal  dari  perkembangan  teknologi
               pembelajaran  mutakhir.  Masih  ada  kesenjangan  antara
               konten akademik yang diajarkan di LPTK dengan realitas
               kelas  digital  yang  menuntut  penguasaan  teknologi
               informasi  dan  komunikasi  (TIK).  Oleh  karena  itu,
               pengembangan  kompetensi  pedagogis  guru  perlu
               diarahkan  tidak  hanya  pada  aspek  teknis  pengajaran,
               tetapi juga pada pemahaman  filosofis  pendidikan serta
               keterampilan  digital.  Penyesuaian  kurikulum  dan
               pelatihan  yang  relevan  dengan  tuntutan  zaman  digital
               harus  menjadi  prioritas  LPTK  agar  guru  mampu
               memanfaatkan  media  pembelajaran  digital  secara
               optimal  dan  kreatif  (Putri  Ria  Angelina,  2021;  Siti  Nor
               Anisa, 2022).
                      Tantangan kedua adalah kualitas tenaga pendidik
               di  LPTK  itu  sendiri.  Banyak  dosen  LPTK  yang  masih
               berorientasi   pada    transfer   pengetahuan     secara
               tradisional,  sementara  kebutuhan  calon  guru  adalah
               pengalaman  belajar  inovatif  yang  memodelkan  praktik
               mengajar kreatif. Darling-Hammond (2017) menekankan
               bahwa  program  pendidikan  guru  yang  unggul  adalah
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31