Page 30 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 30
pentingnya pendidikan berbasis lokal-digital dalam
forum akademik maupun kebijakan nasional. Zeichner
(2010) menyebut peran ini sebagai teacher education as
activism, di mana pendidikan guru bukan hanya
mencetak individu, tetapi juga memengaruhi sistem
secara luas. Dengan posisi demikian, LPTK dapat
menjembatani kebutuhan global dengan keunikan lokal,
menghasilkan inovasi yang relevan sekaligus menjaga
identitas bangsa.
Pada akhirnya, optimalisasi peran LPTK sebagai
pusat inovasi akan memberikan dampak berlapis:
meningkatkan kualitas lulusan, memperkuat daya saing
pendidikan nasional, serta memperkokoh posisi
Indonesia dalam percaturan pendidikan global.
Tantangan globalisasi yang kompleks hanya dapat
dijawab oleh guru-guru yang lahir dari ekosistem
pendidikan guru yang kreatif, reflektif, dan inovatif. Jika
LPTK mampu menjalankan peran strategis ini, maka ia
tidak lagi sekadar pabrik guru, melainkan motor
penggerak utama transformasi pendidikan bangsa.
3.3 Revitalisasi Peran LPTK dalam Menghadapi Era
Digital dan Global
Jika pada bagian sebelumnya LPTK diposisikan
sebagai pusat inovasi yang menghubungkan riset,
teknologi, dan kearifan lokal, maka revitalisasi peran
LPTK menjadi langkah konkret yang harus segera
ditempuh. Revitalisasi ini bukan hanya soal reformasi
teknis, melainkan pembaruan menyeluruh yang
menyentuh kurikulum, lingkungan belajar, hingga
paradigma kelembagaan agar LPTK mampu menjawab
tantangan era digital dan global.
Dalam menghadapi era digital dan globalisasi,
LPTK dituntut untuk melakukan modernisasi kurikulum

