Page 31 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 31

pendidikan guru yang tetap berpijak pada nilai budaya
               lokal.  Pembaruan  kurikulum  ini  tidak  boleh  bersifat
               kosmetik,  tetapi  harus  diarahkan  pada  pengembangan
               model  pembelajaran  yang  mengedepankan  kreativitas,
               inovasi, serta kemampuan integrasi antara nilai lokal dan
               teknologi digital. Model pembelajaran lokal-digital dapat
               menjadi solusi revolusioner yang mempersiapkan calon
               guru  menghadapi  dinamika  global  sekaligus  menjaga
               identitas budaya bangsa (Setiawan, 2021).
                      Revitalisasi  peran  LPTK  mencakup  beberapa
               aspek penting. Pertama, transformasi kurikulum berbasis
               TIK  dan  lokalitas.  Kurikulum  pendidikan  guru  perlu
               mengintegrasikan literasi digital dengan konten kearifan
               lokal,  sehingga  calon  guru  terbiasa  mengolah  tradisi
               dalam format modern. Kedua, lingkungan pembelajaran
               inovatif. LPTK harus menciptakan ekosistem belajar yang
               mendukung  eksperimen  dan  kreativitas,  baik  melalui
               laboratorium  digital,  kelas  virtual,  maupun  kolaborasi
               riset  dengan  komunitas  lokal.  Ketiga,  pembenahan
               kelembagaan  dan  infrastruktur.  Banyak  LPTK  masih
               terkendala  oleh  sarana  yang  terbatas,  sehingga
               revitalisasi  harus  mencakup  investasi  pada  fasilitas,
               jaringan, dan perangkat pembelajaran digital (Kaspullah,
               2020; Wafiqni, 2019).
                      Lebih  jauh,  revitalisasi  juga  menyentuh  dimensi
               pedagogis. Calon guru tidak hanya dibekali kemampuan
               teknis menggunakan teknologi, tetapi juga dilatih untuk
               mengembangkan  kompetensi  reflektif,  kritis,  dan  etis
               dalam memanfaatkan media digital. Mishra dan Koehler
               (2006) melalui kerangka TPACK menekankan pentingnya
               keseimbangan  pengetahuan  teknologi,  pedagogi,  dan
               konten.  Dengan  pendekatan  ini,  guru  yang  dihasilkan
               LPTK  tidak  hanya  “melek  digital”,  tetapi  juga  mampu
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36