Page 36 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 36
1. Media: Sekadar Alat atau Kunci Transformasi
Belajar?
Dari diskusi Bab 1 tentang bagaimana kearifan
lokal perlu hidup dalam ruang digital, muncul pertanyaan
praktis: melalui perangkat apa dan dengan cara apa nilai-
nilai itu harus diajarkan agar tidak menjadi sekadar
wacana? Bab ini menempatkan media pembelajaran di
pusat jawaban - bukan hanya sebagai “alat bantu”,
melainkan sebagai elemen pedagogis yang mempunyai
kekuatan membentuk pengalaman, makna, dan
kompetensi peserta didik.
Dari diskusi Bab 1 tentang bagaimana kearifan
lokal perlu hidup dalam ruang digital, muncul pertanyaan
praktis: melalui perangkat apa dan dengan cara apa nilai-
nilai itu harus diajarkan agar tidak menjadi sekadar
wacana? Bab ini menempatkan media pembelajaran di
pusat jawaban - bukan hanya sebagai “alat bantu”,
melainkan sebagai elemen pedagogis yang mempunyai
kekuatan membentuk pengalaman, makna, dan
kompetensi peserta didik.
Media pembelajaran dewasa ini menyatu dengan
pedagogi. Di tingkat pragmatis, perubahan bentuk media
- dari papan tulis, papan flanel, dan alat peraga sederhana
menuju buku digital interaktif, aplikasi mobile, AR/VR,
dan platform kolaboratif - mengubah cara informasi
disajikan dan diproses. Namun yang lebih penting adalah
bagaimana media itu dirancang, diintegrasikan, dan
dinilai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
lebih luas: pengembangan keterampilan abad ke-21
(kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital)
sekaligus penguatan nilai dan identitas lokal
(Nurdyansyah, 2019; Mawarni, 2017).
Media sebagai katalis transformasi berarti tiga hal
secara simultan. Pertama, media berfungsi sebagai

