Page 43 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 43

perkembangan      zaman,    tetapi   berpotensi   besar
               membentuk arah pendidikan masa depan.

               3.  Teori Belajar yang Menyulut Inovasi Media
                      Perkembangan media pembelajaran tidak pernah
               berdiri sendiri, melainkan selalu bergerak seiring dengan
               perubahan  teori  belajar  yang  menjadi  fondasi  praktik
               pendidikan. Perubahan dari behaviorisme, kognitivisme,
               hingga  konstruktivisme  membawa  cara  pandang  baru
               terhadap fungsi media, sehingga media tidak hanya dilihat
               sebagai  perangkat  teknis,  melainkan  juga  instrumen
               pedagogis yang menentukan kualitas pengalaman belajar.
                      Pada  tahap  awal,  behaviorisme  memandang
               belajar  sebagai  hasil  dari  hubungan  stimulus–respon.
               Dalam  kerangka  ini,  media  berfungsi  sebagai  penguat
               perilaku.  Alat-alat  sederhana  seperti  kartu  bergambar,
               mesin pengajaran, atau latihan berbasis audio dirancang
               untuk  mendukung  pembiasaan  melalui  pengulangan.
               Peran  guru  begitu  dominan,  karena  ia  sepenuhnya
               mengendalikan  stimulus  yang  diberikan  dan  respons
               yang  diharapkan  dari  siswa.  Media  dengan  demikian
               diposisikan sebagai alat mekanis yang mempertegas pola
               instruksional yang sudah ditetapkan (Listiawan, 2016).

                      Ketika  kognitivisme  mulai  berkembang,  fokus
               pembelajaran     bergeser    pada    bagaimana      otak
               mengorganisasi  dan  mengolah  informasi.  Media
               kemudian  dipahami  sebagai  sarana  untuk  mengatur,
               menyusun, dan menyederhanakan informasi agar lebih
               mudah dipahami. Kehadiran bagan, grafik, peta konsep,
               hingga  multimedia  interaktif  menandai  periode  ini.
               Prinsip  desain  multimedia  yang  dikemukakan  Mayer
               (2021), seperti koherensi, penekanan informasi penting,
               dan  segmentasi  konten,  memperlihatkan  bahwa  media
               dapat berfungsi sebagai alat bantu kognitif. Dengan cara
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48