Page 48 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 48
profesional guru, literasi media menjadi kompetensi
dinamis yang harus terus diperbarui seiring dengan
perubahan teknologi. Guru yang berhenti belajar akan
mudah mengalami stagnasi dan tertinggal, sehingga tidak
mampu menjawab tantangan kelas digital yang terus
berkembang (Mudrikah, 2022). Pelatihan berbasis
praktik, komunitas belajar profesional, dan kolaborasi
dengan berbagai pihak menjadi mekanisme yang efektif
untuk menjaga literasi media guru tetap relevan.
Bukti empiris internasional juga
menggarisbawahi pentingnya literasi media dalam
pendidikan guru. UNESCO (2021) dalam laporan
Reimagining Our Futures Together menekankan bahwa
literasi media merupakan bagian integral dari kontrak
sosial baru untuk pendidikan, karena ia memungkinkan
guru dan siswa berpartisipasi aktif dalam masyarakat
digital dengan cara yang etis, kritis, dan bertanggung
jawab. Lebih lanjut, penelitian Lee dan Kim (2020)
menunjukkan bahwa literasi media yang terintegrasi
dengan nilai budaya lokal mampu memperkuat resiliensi
generasi muda menghadapi tekanan homogenisasi global.
Temuan ini mempertegas bahwa literasi media bukan
hanya soal keterampilan teknis, melainkan juga
instrumen strategis untuk menjaga identitas budaya
sekaligus meningkatkan daya saing global.
Dengan demikian, literasi media adalah
kompetensi wajib yang tidak bisa ditawar dalam
membentuk guru profesional era digital. Ia bukan sekadar
keterampilan tambahan, melainkan inti dari profesi guru
di abad ke-21. Literasi media memastikan bahwa guru
mampu memanfaatkan teknologi secara efektif, menjaga
kualitas informasi, mengedepankan etika digital, dan
menumbuhkan generasi yang kritis sekaligus bijak dalam
menggunakan media.

