Page 81 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 81

kecakapan  teknis,  serta  kepekaan  etis  untuk  menjaga
               warisan budaya tetap terhormat.
                      Salah satu bentuk yang paling populer dan efektif
               adalah digital storytelling berbasis cerita rakyat dan adat
               lokal. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menjadi
               konsumen,  tetapi  juga  kreator  cerita  yang  mengangkat
               nilai-nilai  budaya  setempat.  Misalnya,  siswa  dapat
               menulis  ulang  cerita  rakyat  daerah  mereka  lalu
               memadukannya  dengan  ilustrasi,  suara  narasi,  musik
               tradisional, bahkan efek animasi sederhana. Kegiatan ini
               memperkaya literasi multimodal siswa   -   kemampuan
               memahami  dan  memproduksi  pesan  dalam  berbagai
               mode  komunikasi  (teks,  gambar,  suara,  dan  gerak)    -
               sekaligus menumbuhkan kebanggaan budaya (Budiarti,
               2016).
                      Digital  storytelling  juga  memberi  peluang
               pembelajaran kolaboratif: siswa bekerja dalam tim untuk
               menulis  naskah,  mendesain  visual,  dan  melakukan
               pengisian  suara.  Melalui  proses  ini,  peserta  didik  tidak
               hanya    belajar   bahasa    dan    seni,   tetapi   juga
               mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis,  problem
               solving,  dan  komunikasi.  Guru  berperan  sebagai
               fasilitator yang mengarahkan pada nilai budaya inti yang
               harus  dijaga  dalam  alur  cerita,  memastikan  tidak  ada
               distorsi atau stereotip budaya yang keliru.
                      Selain  digital  storytelling,  digital  book  interaktif
               menjadi inovasi lain yang kian banyak digunakan. Digital
               book  ini  dapat  menggabungkan  teks  naratif  dengan
               gambar,  audio,  video,  bahkan  kuis  interaktif  untuk
               memperkaya pengalaman belajar. Dalam penelitian yang
               dilakukan oleh Mawarni (2017), penggunaan digital book
               yang  memuat  muatan  kearifan  lokal  pada  mahasiswa
               pendidikan  teknologi  terbukti  meningkatkan  capaian
               belajar  dan  keterlibatan  mahasiswa  secara  signifikan,
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86