Page 89 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 89
melaporkan bahwa suasana kelas menjadi lebih hidup
dan partisipatif ketika menggunakan media digital seperti
video berbasis budaya, game-based learning, quiz
interaktif, atau simulasi AR/VR yang menghadirkan
pengalaman belajar yang dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa. Keberadaan elemen interaktif dan hiburan
mendidik membuat proses belajar lebih menyenangkan
sekaligus bermakna, sehingga mengurangi kejenuhan
siswa terhadap materi yang dianggap sulit atau abstrak.
Studi yang memanfaatkan game-based learning dalam
pembelajaran matematika di tingkat SMP dan digital
storytelling untuk penguatan literasi membaca di SD
menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hasil
akademik sekaligus keaktifan siswa di kelas (Lagmay,
2024; Budiarti, 2016).
Dampak positif ini juga memperlihatkan peran
media digital sebagai pelengkap, bukan pengganti,
pengalaman budaya langsung yang disampaikan melalui
media tradisional. Media digital dapat menghadirkan
simulasi tarian adat atau pola tenun tradisional dalam
ruang kelas modern, namun nilai-nilai kolektivitas,
empati, dan kearifan yang muncul dalam praktik budaya
nyata tetap tak tergantikan. Sinergi keduanya
memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya memberi
pengetahuan tetapi juga menghidupkan pengalaman
emosional dan sosial yang berakar pada budaya lokal.
Dengan cara ini, teknologi digital berfungsi memperluas
akses terhadap warisan budaya tanpa memutuskan
hubungan siswa dengan pengalaman budaya yang
autentik.
Secara keseluruhan, penggunaan media digital
berbasis kearifan lokal berdampak pada tiga ranah
penting dalam pengembangan peserta didik. Pada ranah
afektif, siswa menjadi lebih bangga terhadap identitas
budaya dan termotivasi untuk melestarikannya. Pada

