Page 95 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 95

menguraikan      kebijakan   nasional    dan    evaluasi
               infrastruktur yang memengaruhi keberhasilan digitalisasi
               pendidikan  di  Indonesia.  Dengan  demikian,  Bab  4
               memotret  secara  kritis  ketegangan  antara  berkah  dan
               ancaman digitalisasi pendidikan sekaligus menawarkan
               perspektif integratif yang berpijak pada nilai-nilai budaya
               dan kebutuhan peserta didik era digital.

               1.  Tren Digitalisasi: AI, VR, Gamifikasi, dan
                   Metaverse di Kelas

                       Transformasi  media  pembelajaran  tidak  lagi
               dapat dipandang sekadar sebagai proses mengganti alat
               lama dengan perangkat digital baru. Ia adalah perubahan
               paradigma yang menempatkan media sebagai arsitektur
               pengalaman belajar, yakni sarana yang merancang cara
               peserta  didik  membangun  makna  melalui  interaksi,
               konteks,  dan  konten.  Jika  di  Bab  3  kita  menekankan
               kearifan lokal sebagai sumber nilai dan identitas budaya,
               maka di Bab 4 teknologi digital hadir sebagai jembatan
               untuk menghidupkan nilai tersebut agar relevan dengan
               generasi digital natives. Dengan kata lain, teknologi tidak
               dimaksudkan  untuk  menyingkirkan  tradisi,  tetapi
               menghadirkannya dalam format yang lebih kontekstual,
               imersif, dan sesuai dengan cara belajar generasi masa kini.
                       Dalam  kerangka  inilah  empat  tren  besar  -
               kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR), gamifikasi,
               dan  eksperimen  awal  metaverse  -  muncul  sebagai
               instrumen  kunci  pembelajaran  inovatif  di  Indonesia.
               Keempatnya berfungsi bukan sekadar perangkat bantu,
               tetapi  dapat  mengubah  pola  perancangan  dan
               pengalaman  belajar.  Namun,  keberhasilan  integrasinya
               bergantung pada desain pedagogis yang tepat, kesiapan
               guru, keadilan akses, serta pelibatan komunitas budaya
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100