Page 157 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 157

136  —  KEKUASAAN DALAM PENCARIAN PENGETAHUAN


          de vulkaan (Di Kerajaan Gunung Api) serta buku yang lebih berapi-api dan
          polemis Leed en lief uit Bantam (Penderitaan dan Cinta dari Banten). Keduanya
          mengaitkan berbagai peristiwa itu dengan Mekah. 81
              Memang ada lebih banyak pergerakan orang-orang Muslim Jawa Barat
          menuju dan dari Mekah sejak akhir 1870-an. Narasi van Sandick mengenai
          bencana,  yang  ditulis  pada  akhir  1880-an,  dengan  mudah  memadukan
          kisah ini dengan berbagai rumor tentang pembantaian dan letusan dahsyat
          setelahnya.  Para  pembawa  rencana  rahasia  Hindia  juga  terlihat  cukup
          jelas  bagi  sang  Islamolog  amatir  dan  penasihat  kehormatan  untuk  negara
          kolonial, Holle. Dia mendapat informasi dari Penghulu Garut, Raden Hajji
          Muhammad Musa. Walaupun dikaitkan dengan para cendekiawan muslim
          (dia  sendiri  masuk  Islam  untuk  tujuan  perkawinan),  tetapi  Holle  ingin
          menjauhkan orang-orang Sunda dari apa yang dianggapnya sebagai ketergila-
          gilaan terhadap Islam. (Holle bahkan hendak menentang penggunaan tulisan
          Islami, sebagaimana Grashuis ketika dia belajar bersamanya pada 1860-an.)
          Setelah  sebuah  perjalanan  ke  Singapura  pada  1873  untuk  mengumpulkan
          informasi mengenai simpati kawasan itu terhadap orang-orang Aceh, Holle
          menyimpulkan  bahwa  berbagai  tanda  menunjuk  pada  menguatnya  arus
          fanatisme  dari  Mekah.  Oleh  karena  itu,  dia  mendesak  agar  para  pejabat
          yang diangkat pemerintah dicopot jika mereka terbukti terlalu fanatik dalam
          beragama;  entah  dengan  menunjukkan  minat  untuk  memimpin  shalat
          Jumat,  melaksanakan  ibadah  haji,  atau  mengoreksi  praktik-praktik  lokal
          (misalnya, beberapa pejabat pribumi lebih suka azan dibandingkan memukul
          beduk  untuk  memanggil  orang-orang  beriman  ke  masjid).  Holle  bahkan
          menyarankan penggunaan seragam untuk para haji.
              Semua usulan Holle diabaikan. Ketika tersebar isu mengenai rencana
          rahasia 1881, dia memanfaatkan kontaknya dengan para konsul di Jeddah
          dan Singapura untuk menghidupkan kembali saran-sarannya terdahulu untuk
          menekan Islamisme, termasuk pelembagaan seragam resmi untuk para haji,
          pengawasan  ketat  orang-orang  Arab  dan  materi-materi  cetakan  berbahasa
          Arab. Dia bahkan mengutus seorang mata-mata ke Mekah. Usulan-usulannya
          sekali lagi tidak digubris, terutama setelah terlacak bahwa sebagian kepanikan
          bersumber dari korespondensi antara Holle dan para konsul.
              Yang juga penting untuk langkah mundur ini adalah saran Penasihat
          kolonial  bidang  Hukum  Mohammedan,  yang  oleh  para  gurunya  semula
          hendak dicalonkan untuk mengisi jabatan guru besar di Leiden. Van den Berg
          yang mengalami kesulitan keuangan mengejutkan para profesornya dengan
          memilih ikut ujian pegawai negeri. Setiba di Batavia pada 1870, dia ditunjuk
          menjadi kerani untuk beberapa waktu di Semarang. Lewat beberapa tahun
          yang tak menyenangkan dengan Dewan Kehakiman di Batavia, dia pindah ke
          Departemen Pendidikan dan menduduki jabatan Penasihat bidang Hukum
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162