Page 174 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 174

RENUNGAN-RENUNGAN DARI JAUH ...  —  153


               versi pendidikan muslim yang diidealisasi, sebuah pendidikan yang pada masa
               depan harus sesuai dengan panduan Belanda.



               MEKAH

                    Siapa pun yang mengunjungi sebuah negeri asing untuk tujuan studi menanggalkan
                    sebagian  dari  kepribadiannya  untuk  menyesuaikan  diri  dengan  praktik  negeri
                    tersebut.  Seberapa  jauh  seseorang  melangkah  adalah  persoalan  yang  harus
                    dipecahkan hati nuraninya.  (Snouck kepada van der Chijs, Desember 1885)
                                        26
               Van  den  Berg  pernah  mengolok-olok  gagasan  Holle  mengirim  seorang
               cendekiawan  ke  Arabia,  tetapi  justru  untuk  misi  semacam  itulah  Snouck
               memperoleh  tunjangan  dari  pemerintah  Belanda  pada  1884,  menyusul
               bencana pembantaian 1882–83 yang didesas-desuskan. Pada 1884 dia juga
               menerbitkan artikel yang mendiskusikan meluasnya persebaran pengakuan
               yang konon ditulis di Mekah setelah komunikasi dalam mimpi dengan Nabi. 27
                    Tulisan-tulisan  Snouck  tak  diragukan  lagi  memainkan  peranan  besar
               guna meyakinkan pemerintah bahwa dialah orang yang ideal untuk tugas ini,
               yang diatur setelah pertemuan dengan Konsul Jeddah yang saat itu sedang cuti
               di Belanda. Snouck sangat bersemangat untuk mendalami Islam sebagai agama
               yang dihidupi. Dia mungkin berharap dapat meniru kajian Lane mengenai
               Mesir dan memenuhi keinginan gurunya, de Goeje, yang menyatakan bahwa
               perjalanan ke Mekah tidak mesti berbahaya jika pintu kota suci itu dibukakan
               oleh orang-orang  Arab terkemuka  dari  keluarga baik-baik.  Persis melalui
                                                                  28
               koneksi pribadi semacam itulah Snouck mampu mendapatkan akses ke Kota
               Suci setelah beberapa pekan di Jeddah. Orang-orang Arab yang dimaksud
               tidak mesti berasal dari Mekah, atau bahkan berasal dari yang menurut Snouck
               sebagai keluarga “baik”. Salah satu kontak awal yang tidak menguntungkan
               adalah  seorang  Aljazair  yang  punya  hubungan  kelam  dengan  Konsulat
               Prancis. Tawaran bantuan dan tempat tinggal di Mekah dari orang Aljazair
               itu  ditolak  Snouck  demi  memperdalam  persahabatan  yang  berkelanjutan
               dengan orang Banten yang sangat “mudah dikendalikan”, Raden Aboe Bakar
               Djajadiningrat. 29
                    Aboe  Bakar  hanyalah  salah  seorang  dari  beberapa  mediator  penting
               yang membantu Snouck selama bermukim di Arabia. Dia bahkan berperan
               meresmikan keislaman Snouck. Korespondensi yang baru-baru ini diterbitkan
               menunjukkan  peran  penting  dua  sayyid  dari  Borneo,  Salim  dan  Ja’far  al-
               Qadri.  Keduanya  dikenalkan  kepada  Snouck  oleh  Habib  ‘Abd  al-Rahman
               al-Zahir (1833–96), seorang petualang Hadrami yang diasingkan ke Mekah
               oleh Belanda sebagai imbalan penyerahan dirinya di Aceh. Meski demikian,
               sang Habib masih berharap memainkan peran dalam menghasilkan resolusi
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179