Page 183 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 183

162  —  ORIENTALISME DIGUNAKAN


          yang hakiki tidak bisa muncul dari tangan para penipu dan oportunis. Snouck
          bersikeras, “orang Arab yang ini”, berbeda:

              patut  dihormati  oleh  semua  orang  yang  berpikiran  benar  berkat  semangat
              moral  yang  didedikasikannya  untuk  memerangi  para  guru-bidah  di  Jawa.
              Dengan demikian, dia menempatkan dirinya dalam bahaya yang tidak kecil
              karena  para  pemimpin  yang  licik  menampilkannya  sebagai  seorang  musuh
              kesakralan,  sementara  massa  yang  bodoh  dan  gelisah  mudah  memercayai
              tuduhan-tuduhan  semacam  itu.  Walaupun  begitu,  dia  memiliki  keberanian
              dalam keyakinan dan tiada henti berjuang. Kami mengharapkan hal ini di atas
              segalanya karena para sjêch dan pengikutnya adalah lawan paling berbahaya bagi
              otoritas Belanda di Hindia Timur, sama bahayanya dengan orang-orang Senousi
              bagi otoritas Prancis di Aljazair. Oleh karena itu, tepat kiranya cendekiawan
              kami dari Hadramaut mendapatkan rasa terima kasih dan simpati dari semua
              yang mengharapkan kebaikan bagi Hindia Belanda, terutama pemerintah kita.
              Sekutu seperti itu ibarat permata yang layak disematkan pada emas. Kegagalan
              memahami nilai mereka sama seperti meninju wajah kita sendiri. Kami sudah
              berkali-kali  menunjukkan  bahwa  hanya  melalui  kebijaksanaan  dan  kehati-
              hatian kita bisa mempertahankan kekuasaan atas sebuah negeri dengan jutaan
              Mohamedan-nya .... Untuk saat ini, biarlah dicatat di sini bahwa seorang Arab
              seperti Othmân ibn Jahja lebih berharga bagi kita dibandingkan berapa pun
              bupati “liberal” peminum anggur. 54

              Sayyid ‘Utsman sangat menyadari bertambahnya ketertarikan Snouck
          terhadap  dirinya.  Pada  1886  Holle  dan  J.A.  van  der  Chijs  memberi  tahu
          ‘Utsman  bahwa  Snouck  telah  membaca  pengesahan  yang  didapatnya  dari
          Nawawi Banten dan Junayd Batavia untuk Nasiha al-‘aniqa-nya. Informasi
          ini  mendorong  sang  cendekiawan  Batavia  untuk  menulis  kepada  Snouck
          mengenai Wathiqa al-waf ya karyanya. Dia menunjukkan hasratnya untuk
          melindungi  publik  dari  mereka  yang  mendorong  segala  macam  potensi
          kerusakan di kalangan orang-orang bodoh, tetapi demi menghindari kesulitan
          dia tidak menyebut nama syekh tertentu. Dia meminta dukungan Snouck
          untuk menghubungi pihak penguasa melawan para guru tarekat dan “orang-
          orang cemburu” yang berusaha menghancurkannya dan melangkah begitu
          jauh hingga mengklaim bahwa “Seandainya bukan karena keadilan Belanda
          di tanah Jawa dan tempat-tempat lain, tak mungkin saya hidup di Batavia!” 55
              ‘Utsman melihat jelas bahwa Snouck adalah sarana menuju karier mapan
          di Hindia. Dalam surat-surat berikutnya, ‘Utsman menyertakan daftar karya-
          karyanya dan daftar berbagai keprihatinan yang dia harap akan disebarluaskan
          Snouck di kalangan elite politik Belanda. Strategi itu mendatangkan hasil.
          ‘Utsman  dan  Snouck  semakin  terikat.  Atas  permintaan  ‘Utsman,  Snouck
          mengusahakan  jabatan  Penasihat  Kehormatan  mengenai  Urusan-Urusan
          Arab, yang diterima sang cendekiawan pada 1891. 56
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188