Page 59 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 59

38  —  INSPIRASI, INGATAN, REFORMASI


          yang paling populer di Nusantara dahulu adalah Sittin mas’ala f  l-f qh (Enam
          Puluh Pertanyaan mengenai Fikih) karya Abul-‘Abbas al-Misri (w.1416); Alf
          masa’il (Kitab Seribu Pertanyaan) yang jauh lebih tua; dan sebuah kompilasi
          anonim yang disebut Bab ma‘rifat al-islam (Bab mengenai Mengenal Islam).
          Pada  pertengahan  abad  kesembilan  belas,  karya-karya  tersebut  tergantikan
          oleh dua karya lain. Yang pertama adalah kitab tanya-jawab Abu l-Layts al-
          Samarqandi (w. 983 atau 993). Di Jawa, kitab yang kerap disebut Asmarakandi
          ini diringkas dalam Bab ma‘rifat al-islam. Yang lain adalah Umm al-barahin
          karya  al-Sanusi,  yang  dikenal  oleh  orang  Melayu  dengan  nama  Sifat  Dua
          Puluh dan oleh orang Jawa dengan judul Durra (Permata) atau hanya sebagai
          Sanusi. 32
              Sebagian  besar  kitab-kitab  di  atas  disusun  sebagai  tanya-jawab  yang
          mudah dihafalkan, seperti contoh dari kitab pengantar karya al-Samarqandi
          berikut:

              Jika engkau ditanya, “Apa itu iman?” maka jawabannya, “Saya percaya kepada
              Tuhan,  para  malaikat-Nya,  kitab-kitab-Nya,  para  utusan-Nya,  Hari  Akhir,
              dan bahwa takdir—baik atau buruk—ditetapkan oleh Allah Yang Mahakuasa.
              Jika  engkau  ditanya,  “Bagaimana  beriman  pada  kitab?”  maka  jawabannya,
              “Allah  Yang  Mahakuasa  telah  menurunkan  kitab  untuk  [setiap]  nabi,  dari
              sebuah tempat yang tidak diciptakan, abadi, dan tanpa lawan. Siapa pun yang
              meragukan apa yang ada dalam Surah-Surah atau Syahadat, dia telah berbuat
              kekaf ran.” 33
              Dengan  cara  yang  mirip,  sang  murid  mempelajari  jumlah  kitab
          yang  dibawa  oleh  masing-masing  nabi  serta  bagaimana  masing-masing
          kitab  menggantikan  kitab  yang  datang  sebelumnya  sampai  dengan  Nabi
          Muhammad  datang  membawa  Al-Quran.  Meskipun  kitab  tanya-jawab  al-
          Samarqandi digunakan untuk waktu yang lama, Umm al-barahin-lah yang
          paling banyak digunakan pada pengujung abad kesembilan belas. Zayn al-
          Din,  yang  memberikan  anotasinya  terhadap  karya  tersebut  pada  1880-an,
          mencatat  bahwa  Umm  al-barahin  adalah  “yang  paling  terkenal  di  semua
          kalangan orang Arab, Jawi, Turki, India, dan lainnya”. Teks al-Sanusi memang
          menawarkan  sebuah  ringkasan  mengenai  sifat-sifat Tuhan  serta  mendaftar
          sifat-sifat para nabi dan wali yang mudah dihafalkan dan dipahami oleh setiap
          orang  beriman.  Kitab  tersebut  juga  menggambarkan  para  malaikat,  Hari
          Kiamat, dan semua “rahasia” dzikr. 34
              Untuk  memperoleh  pemahaman  terdalam,  seseorang  tetap  saja
          membutuhkan bimbingan guru yang ahli dalam masalah-masalah tersebut.
          Dalam komentarnya, Zayn al-Din menulis panjang lebar untuk menjelaskan
          berbagai perbedaan antara para nabi dan malaikat. Zayn juga secara ringkas
          menjelaskan  bagaimana  berbagai  kelompok  bisa  diklasif kasikan  menurut
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64