Page 32 - EBOOK_Renasans Jogja
P. 32

Sebagai juru kisah, sesungguhnya    Jawa yang tinggal di desa, rahasia   makan enak dengan lauk pauk lengkap,
       32      saya tidak ingin menceritakan tentang   justru tidak tersimpan di dalam kamar   kalau diperlihatkan kepada tamu atau

               Plenthit. Saya hanya ingin bercerita   yang tampak rapat dan sunyi, namun,   tetangga tentu akan menjadi masalah
               mengenai suatu hal yang barangkali   justru pating slempit di dapur, tempat   bukan? Bisa membuat siapa saja yang
               kurang diperhatikan dalam sepenggal   yang tidak pernah dianggap sebagai   melihat jadi kepengin, iri, dengki, dan
               cerita pembuka itu. Ya. Dapur! Saya   tempat persembunyian oleh orang pada   hal-hal negatif lainnya. Tapi, seumpama
               ingin mengisahkan peristiwa-peristiwa   umumnya. Coba saja perhatikan, dari   kita hanya makan pakai garam, siapa
               di dapur. Kebetulan dapur yang      hal yang paling bersih hingga yang   yang akan merasa malu? Kita sendiri,
               saya ceritakan adalah dapur keluarga   paling kotor, dari hal yang paling manis   bukan! Makan kok dipamerkan.
               Plenthit. Saya pikir kisah ini bisa   hingga yang paling pahit tersimpan
               menjadi salah satu contoh yang pas   di dapur. Itulah sebabnya muncul   Namun, itu berbeda dengan
               untuk direnungkan di zaman yang     ungkapan yang barangkali tidak      pemandangan di kota. Orang-orang
               serba gilir gumanti sekarang ini.   disadari oleh banyak orang meskipun   kota malah senang, malah bangga
                                                   mereka pernang mengucapkannya,      kalau-kalau bisa makan di tempat
               Bahwa dapur bagi masyarakat Jawa    yakni istilah rahasia dapur.        yang mewah dan orang lain yang ada
               terutama di perdesaan merupakan                                         di jalan bisa menyaksikan bagaimana
               tempat yang paling hangat dan nyaman   Mengapa dapur terletak di belakang?   mereka melahap makanan. Dinding
               untuk berkumpul, duduk beradu lutut   Sebab, persoalan makan sesungguhnya   kaca rumah makan mewah akan
               di atas amben, sekadar wedangan,    adalah hal yang memalukan, bahkan   membuat siapa saja bisa melihat hal
               sarapan, sambil nguda rasa, mengurai   menjijikkan. Ia bahkan bisa jadi   yang tak pantas dilihat itu. Sudah dapat
               persoalan-persoalan kusut dalam     sumber malapetaka. Menggoreng ikan   dipastikan yang bisa masuk ke tempat
               kepala. Sebuah tempat yang amat     pindang saja bisa digunjing tetangga.   adalah mereka yang berduit. Coba
               sangat sederhana, namun di situlah   Benar adanya bahwa bicara soal perut   bayangkan, bagaimana perasaan orang-
               tersimpan berjuta rahasia. Bagi orang   memang sensitif. Ketika kita bisa   orang dengan ekonomi yang pas-pasan
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37