Page 36 - EBOOK_Renasans Jogja
P. 36
bersih. Tidak ada tungku, kayu bakar, tidak ingat kesan kenangannya dengan rumah baru itu. Hanya ada meja
abu, dan jelaga yang akan membuat simbahnya saat makan bersama di atas makan, ada ricecooker, ada dispenser,
dinding dan usuk rumah jadi hitam. amben. Di kepalanya hanya ada siaran ada blender, ada pula kompor gas,
Dapur tanpa kepul asap adalah dapur film kartun di televisi yang berjejalan perkakas dapur yang dalam beberapa
sehat, begitu kata presenter acara Griya jadwalnya di setiap Minggu pagi. waktu belakangan semasa Endang
di televisi yang ditonton Dul Lantip mengandung sering digunakan untuk
setiap hari Sabtu siang. *** memasak. Anehnya, Dul Lantip
tetap membangun tungku di dapur
Mengetahui hal itu Mbah Martono Tidak membutuhkan waktu yang lama, itu. Artinya, asap dapur akan tetap
Kakung merasa semakin tidak nyaman rumah gedhong impian Dul Lantip mengepul. Artinya, bangunan rumah
dengan ancangan rancangan itu. Tapi, dan keluarganya pun telah berdiri gedhong itu akan tercemar oleh jelaga
Mbah Martono Kakung tidak bisa megah. Setidaknya sudah bisa untuk asap kayu bakar.
berbuat apa-apa selain manut kehendak ditinggali meskipun belum sesempurna
anak. Lagipula ia berpikir bahwa sudah rancangannya. Tidak membutuhkan ***
tak lama lagi waktunya hidup di dunia. waktu lama pula, Endang melahirkan.
Ia melahirkan bayi kembar. Keduanya Tidak lama setelah rumah benar-
“Ya mung siji pesenku, suk menawa putra, Minul dan Minil namanya. Di benar nyaman untuk dihuni, dapur
kowe kabeh gampang kena vires wabah antara kebahagiaan memiliki rumah baru itu pun senantiasa menguarkan
penyakit aja takon apa sebabe! Kuwi baru, momongan baru, Dul Lantip aroma wangi bumbu dan masakan.
sebabe seka piranti kang dienggo pun tidak membutuhkan waktu yang Tidak lama setelah kebahagiaan demi
olah-olah gawe panganan sing mlebu lama pula untuk menyunatkan anak kebagahiaan di keluarga Plenthit,
36 wetengmu kuwi. Aku mono wis tuwa, sulungnya. Kelahiran anaknya yang Mbah Martono Kakung meninggal
umpamane lara banjur ora ana rak kembar dan sunatan Plenthit menjadi dunia. Dapur yang lama pun roboh
ya ora dadi perkara, wong pancen wis penanda rumah gedhong itu dihuni. dengan sendirinya karena sudah tak
wancine. Ning nek kowe rak ya beda terjamah lagi. Sementara rumah
dongenge ta?” begitu pesan Mbah Di tengah kebahagiaan itu Mbah Martono Kakung kini kosong.
Martono Kakung tatkala berbincang Mbah Martono Kakung tetap Barangkali nasibnya akan sama, roboh
dengan Dul Lantip yang tengah pada pendiriannya untuk tidak karena tidak terawat. Entah bagaimana
memandangi rumah gedhong yang meningggalkan rumah lama meski Dul Lantip dan keluarganya akan
sebentar lagi akan selesai dibangun itu. hanya sendiri. Jarak memang hanya bersikap.
beeberapa langkah saja antara rumah
Mendengar hal itu Dul Lantip pun gedhong yang baru berdiri itu dengan Yogyakarta, 6 September 2017
merasa ragu untuk melanjutkan rumah kampung yang selama ini
membangun dapur seperti yang dihuni. Tapi, hal itu seakan menjadi Latief S. Nugraha, lahir pada
diimpikannya. Dul Lantip memang jarak yang jauh sekali. Meskipun tanggal 6 September 1989 di Kulon
sudah lupa kenangan kehangatannya demikian, ada satu hal yang membuat Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
makan bersama di atas amben dapur Mbah Martono merasa sedkit lega. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra
rumahnya. Endang juga sudah Rancangan bangunan rumah telah Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan
melupakan hal itu. Lha wong amben berubah dari ancangan semula. Ruang dan Program Pascasarjana Ilmu Sastra,
besar yang dulu suka digunakan untuk yang dulunya akan dibuat sebagai Universitas Gadjah Mada. Aktif bergiat
duduk melingkar itu kini sudah rusak. dapur bersih beralih fungsi. Dul Lantip di Studio Pertunjukan Sastra dan Balai
Tinggal empat umpak kaki amben itu menambah bangunan dapur di sisi Bahasa DIY. Buku karyanya yang
yang masih tetap kuat berdiri. Apalagi timur rumah. Tak lagi ada amben sudah terbit, antologi puisi Menoreh
Plenthit. Plenthit kini bahkan sudah untuk duduk melingkar di dapur Rumah Terpendam (Interlude, 2016).