Page 85 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 85
mempercepat pada kondisi anaerob (tanpa O2). Memasuki tahap
2 (proses ensilase), silo dalam kondisi anaerob sehingga memacu
pertumbuhan kelompok bakteri asam laktat (BAL). BAL
memproduksi asam-asam organic dengan merombak kabohidrat
yang tersedia. Produksi asam yang tinggi menyebabkan pH turun.
pH yang rendah menghambat untuk tumbuh dan berkembang
bakteri pembusuk atau bakteri pathogen.
5.3. Aroma
Proses fermentasi secara anaerob akan menghasilkan
produk dengan aroma asam. Hal ini terjadi karena mikroba yang
berkerja secara anaerob melakukan proses respirasi anaerob
dimana proses glikolisis karbohidrat menghasilkan asam laktat.
Aroma asam terjadi akibat pembentukan air yang tidak sempurna
sehingga melepas atom hydrogen (H), yang kemudian atom H
berikatan dengan senyawa dari substrat sehingga diasilkan asam-
asam organic yang salah satunya adalah asam laktat.
Lado (2007) menyatakan bahwa silase memiliki bau khas
silase. Aroma ini dihasilkan dari aktivitas fermentasi meliputi
keadaan anaerob dan perkembangan lainnya. Bau silase
dihasilkan dari asam yang dihasilkan selama proses ensilase.
Menurut Kurniawan et al. (2015) hasil reaksi aerob yang terjadi
pada fase awal fermentasi silase menghasilkan asam lemak volatil
sehingga penambahan starter fermentasi akan mempercepat
terjadinya suasana asam. Perlakuan dengan penambahan starter
memberikan aroma yang khas silase, artinya proses ensilase telah
berlangsung secara sempurna. Hal ini ditandai dengan adanya
perubahan aroma. Aroma yang dihasilkan pada setiap perlakuan
mendekati aroma khas silase/asam.
McEllhlary (1994) mengelompokan aroma produk silase
atas 3 kriteria yaitu: tidak asam (2-3), sedikit asam (4-6) dan asam
73 | P a g e