Page 86 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 86
(7-9). Sedangkan Prabowo et al. (2013) menyatakan karakteristik
aroma silase yang baik ditunjukkan dengan aroma tidak asam atau
tidak busuk sampai dengan bau asam. Pola perubahan bau yang
semakin asam sejalan dengan pH silase yang semakin rendah.
Bau asam yang dihasilkan oleh silase disebabkan dalam proses
pembuatan silase bakteri anaerob aktif bekerja menghasilkan
asam organik.
5.4. Rasa
Proses fermentasi secara anaerob menghasilkan produk
akhir berupa alkohol dan asam-asam organik. Asam-asam organik
antara lain asam laktat, asetat, butirat dan lain-lainnya. Asam-
asam yang dihasilkan memiliki aroma asam dan rasa asam.
Semakin tinggi aktifitas kelompok mikroba penghasil asam laktat
berkerja maka produk fermentasi yang dihasilkan semakin asam.
Tinggi rendahnya rasa asam yang dihasilkan dipengaruhi
oleh populasi atau jumlah mikroba (pertumbuhan) mikroba pada
suatu substrat. Pertumbuhan mikroba yang pesat atau cepat pada
awal proses fermentasi akan mempermudah proses ensilase
berjalan dengan cepat.
Perlakuan Fermentasi awal yang benar-benar anaerob
(vakum) akan mendukung untuk pertumbuhan bakteri asam laktat
dengan cepat. Kondisi anaerob memacu kelompok mikroba
anaerob untuk tumbuh seperti bakteri asam laktat. Respirasi
anaerob bakteri ini akan menghasilkan alkohol dan asam organik
(asam laktat) dengan hasil samping berupa air dan gas.
Kondisi lain yang bisa mempercepat pertumbuhan
bakteri asam laktat adalah menurunkan pH melalui penambahan
asam-asam organik (aditive asam organik). pH rendah memacu
74 | P a g e