Page 145 - Layla Majnun
P. 145
Setelah selesai, ia menyerahkan surat itu kepada si pria tua yang
menyadari ketidaksabaran Majnun, segera menaiki kudanya dan tanpa
pikir panjang lagi, ia pergi. Akhirnya ia tiba di tenda Layla dan menyerahkan
surat Majnun kepadanya. Jantungnya berdebar bagaikan ngengat yang
sayapnya terjebak dalam perangkap, ia membaca kata-kata yang telah
dituliskan oleh kekasihnya sambil meneteskan airmata.