Page 23 - Layla Majnun
P. 23

4

                           Cinta yang Terpupus









                Namun, siapa yang dapat memutar balik waktu dan mengubah
                                    jalannya  takdir?

                  ak lama kemudian, kunjungan rahasia Majnun ke tenda Layla di-
              ketahui
              T khalayak umum. Suku Layla menjadi marah, siang dan malam
              mereka berjaga-jaga di sekitar tendanya untuk mengantisipasi kembalinya
              sang penyelinap. Meskipun bukan salahnya, namun secara perlahan Layla
              menjadi tawanan dari kaumnya sendiri… .... dan juga tawanan cinta Majnun.
                     Majnun terus menjelajahi pegunungan serta gurun tempat berke-
              lana suku Najd, dan ia semakin jauh dari sukunya sendiri. Berselimutkan
              kain compang-camping, ia berjalan tanpa tujuan di tengah gurun, mencip-
              takan ode dan soneta yang dinyanyikannya dalam nada sedih untuk diri-
              nya sendiri. Yang dapat dipikirkannya hanyalah cintanya untuk Layla:
              makanan, tidur, keluarga, teman-teman – tak pernah ada bagi hatinya
              yang hancur. Dua atau tiga orang temannya yang biasanya menemaninya
              dalam perjalanan malamnya menuju tenda Layla telah lama meninggal-
              kannya. Karena tak sanggup menghadapi perubahan emosi Majnun, me-
              reka akhirnya turut menganggapnya gila karena cinta. Siapapun yang
              melihatnya dari kejauhan pasti akan menunjuk-nunjuk dan berteriak, “Itu
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28