Page 26 - Layla Majnun
P. 26
menyatakan permintaan ini secara terbuka. Seperti yang telah Anda ke-
tahui, tak ada satupun di antara kita yang kedudukannya lebih tinggi dari-
pada saya. Tak ada yang menyamai kekayaan saya dan pendukung saya
tak terhitung jumlahnya. Saya bisa saja menjadi teman yang sangat ber-
harga namun saya juga bisa menjadi lawan yang hebat. Apapun yang
Anda minta sebagai mahar akan saya berikan –dan lebih banyak lagi. Saya
bukanlah orang yang menuntut adanya perayaan: saya datang ke sini
sebagai seorang pembeli, dan jika Anda menyadari apa yang baik untuk
diri Anda –saya yakin Anda pasti tahu itu– maka nyatakan harga Anda
dengan jelas dan berikan apa yang saya minta. Jika Anda melakukannya
sekarang, maka Anda akan mendapatkan penawaran yang sangat bagus:
esok mungkin sudah terlambat.”
Kegelisahan Sayyid akan putranya membuat cara bicaranya se-
makin berani daripada biasanya, namun apa yang telah dikatakannya
tak dapat dipendam lagi. Ayah Layla, seorang pria yang bangga akan dirinya,
mengangguk perlahan dan menjawab, “Anda telah menyatakan permin-
taan Anda dengan jelas, teman, dan apa yang Anda ucapkan sangatlah
penting. Tapi Anda takkan mampu mengubah ketetapan takdir hanya de-
ngan ucapan Anda semata. Apakah Anda berpikir bahwa saya akan terge-
rak untuk menerima permintaan Anda dengan retorika Anda? Tidakkah
Anda berpikir bahwa saya melihat adanya sesuatu di balik ucapan Anda?
Apa yang Anda tunjukkan kepada saya memang menarik, namun apa yang
tersembunyi di baliknya, sesuatu yang lupa Anda sebutkan adalah satu-
satunya hal yang membuat musuh saya bahagia! Ya, memang benar
putra Anda adalah pria terhormat, benar-benar seorang pria yang pantas
dipuja– dari kejauhan. Dan dari kejauhan ia akan diterima bahkan oleh
keluarga Kalifah sekalipun. Tapi kita semua tahu lebih banyak dari itu bukan?
Apakah Anda pikir saya begitu terisolir dari dunia luar hingga tak mendengar
berita-berita tentang putra Anda? Apakah Anda tidak menyadari bahwa
cerita tentang kegilaan putra Anda telah tersebar di seluruh pelosok tanah
ini? Dan apakah Anda benar-benar yakin bahwa saya akan menerima se-
orang pria gila sebagai menantu? Saya bersumpah demi Allah bahwa ia