Page 27 - Layla Majnun
P. 27
benar-benar gila, dan seorang pria gila bukanlah suami yang tepat untuk
putri saya.
“Oleh karena itu, teman, saya minta Anda segera pergi. Saran
saya, berdoalah kepada Allah agar putra Anda segera disembuhkan dari
penyakitnya. Sebelum ia sembuh, saya tak mau mendengar tentang pe-
rasaan cinta ataupun pernikahan antara dirinya dengan putri saya. Saya
harap, teman, bahwa ucapan saya jelas dan dapat dipahami.”
Sayyid tak memiliki pilihan lain selain menarik kembali permin-
taannya dan pergi. Ia tak dapat menerima kekalahan dengan mudah, dan
ucapan ayah Layla telah menyengatnya bak sekumpulan lebah. Namun de-
mikian, apalagi yang dapat dilakukannya selain mengalah? Jadi begitu-
lah, ia kembali menemui Majnun dengan tangan kosong dan tak mampu
berkata apa-apa.