Page 43 - Layla Majnun
P. 43

sudah! Hasratmu ini menghancurkanmu, aku dan kehormatanku. Bagai-
              mana kau bisa kehilangan kontrol dirimu? Jika kau tak dapat melihatnya,
              maka biarlah aku menjadi cermin bagimu. Biarkan aku menunjukkan apa
              yang sedang kau lakukan, agar kau dapat menghentikannya. Lepaskan
              dirimu dari rantai perbudakan ini! Bebaskan hatimu dan pikiranmu dari
              kegilaan yang telah kau bawa pada dirimu ini!”
                     Pria tua itu mengusap pipi putranya dengan tangan gemetar.
              Lalu, dengan airmata menggenangi matanya, ia melanjutkan, “Kau bahkan
              tak mau menatapku. Tidakkah kau menganggapku sebagai temanmu?
              Kau tak harus sendirian, Putraku. Mereka-mereka yang melarikan diri
              dan berusaha untuk tetap menyendiri akan terus sendiri –sendirian dengan
              kesedihan mereka. Kau tak perlu melarikan diri, setidaknya bukan saat ini
              karena masih ada tempat untukmu di hatiku.
                     “Jangan lupakan bahwa kita memiliki darah dan daging yang sama.
              Saat kau mengerang-erang demi cintamu, aku berduka untukmu; saat
              kau merobek-robek jubahmu dalam keputusasaan, hatiku terbelah men-
              jadi dua. Saat kau terbakar, aku juga terbakar; saat kau menangis, aku teng-
              gelam dalam airmatamu.
                     “Kumohon kepadamu, bangkitlah sebelum semuanya terlambat.
              Masih ada waktu, masih ada harapan. Kau seharusnya tak kehilangan
              harapan. Bahkan hal-hal sepele yang hanya tampak di permukaan yang
              kau anggap tak berarti dapat membantu untuk menyelamatkanmu, jika
              kau bisa pahami itu. Dan yakinlah pada Allah; berbekal keyakinanmu ke-
              pada-Nya, bahkan keputusasaan dapat berubah menjadi harapan, per-
              cayalah kepadaku.
                     “Berharaplah, dan berusahalah untuk gembira! Bergabunglah
              dengan mereka-mereka yang tertawa, bersenda gurau dan bergembira:
              jangan jauhkan dirimu dari mereka! Dengan bergabung dengan mereka-
              mereka yang ceria, aku yakin kau juga akan menemukan kebahagiaan.
              Akan sulit pada awalnya, tapi kau akan baik-baik saja, percayalah. Bukankah
              di pegunungan juga terdapat butir-butir kecil pasir? Bukankah lautan
              juga terdiri dari tetes-tetes kecil air? Dengan kesabaran maka kebahagiaan-
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48