Page 91 - Layla Majnun
P. 91
18
Mengubah Jiwa Menjadi Nisan
Ketika setiap kali keserasian itu terusik, kematian akan bergerak
perlahan…Dan betapa pun usahanya untuk menunjukkan
kebahagiaan di wajahnya, tak dapat dipungkiri bahwa kematian
telah muncul di hati Layla dan kini menanti tiba saatnya untuk
mengubah jiwanya menjadi sebuah nisan
yahnyalah yang memberitahu Layla tentang kemenangan Nowfal.
Ia be
A rlari menuju tenda putrinya, jubahnya penuh dengan darah dan
sorbannya miring. Ia kelelahan, tentu saja, meskipun begitu ada rasa ke-
menangan dalam suaranya. Layla mengobati luka-luka serta lebam-lebam
di tubuh ayahnya sementara sang ayah menceritakannya apa yang terjadi.
Si pria tua itu menepuk pahanya dan dengan bangganya ber-
kata, “Benar-benar pukulan telak! Sungguh brilian! Aku telah melakukan
sesuatu yang tak mungkin: aku telah menjinakkan makhluk buas yang
bernama Nowfal ini dengan lidahku; beberapa menit setelah kemenangan
yang telah diraihnya atas suku kita, kutunjukkan kepadanya siapa peme-
nang sesungguhnya! Dan kini aku telah terbebas dari bencana, dan semua
hanya dalam satu helaan napas!”