Page 96 - Layla Majnun
P. 96

tetap takkan memahaminya. Dan ia telah menetapkan akan tetap bung-
            kam. Apa untungnya jika ia berbicara? Orang-orang yang melakukan
            pemberontakan terhadap suku mereka akan kehilangan suku; jari yang
             digigit oleh ular harus dipotong dan dibuang sebelum racunnya menjalar.
                   Kehidupan dibangun atas dasar keserasian dan keseimbangan
            dari seluruh elemennya: ketika setiap kali keserasian itu terusik, kema-
            tian akan bergerak perlahan dan terjadilah hal yang sangat buruk. Dan
            betapa pun usahanya untuk menunjukkan kebahagiaan di wajahnya, tak
            dapat dipungkiri bahwa kematian telah muncul di hati Layla dan kini me-
            nanti tiba saatnya untuk mengubah jiwanya menjadi sebuah nisan.
                Kapal malam mengangkut muatan yang berupa bintang yang me-
            nyala  di  langit  sementara  matahari  mulai  membangun  tenda  ke-
            emasannya di atas bumi. Pagi telah tiba.
                   Ibn Salam, pria yang paling bahagia, memberikan tanda kepada
            rombongannya untuk memulai perjalanan kembali pulang. Keledai-ke-
            ledai serta unta-untanya beranjak pergi dengan kecepatan tinggi karena
            tak lagi membawa muatan di atas punggung mereka. Walaupun Ibn Salam
            telah menghabiskan uang yang tak sedikit untuk membelikan hadiah untuk
            keluarga sang pengantin wanita, ia tak menyesalinya. Lagipula, bukankah
            Layla harta yang paling berharga di seluruh dunia ini?
                   Tandu yang telah disiapkan untuk Layla tak hanya mewah di
            bagian dalam tapi juga di bagian luar. Dengan tandu yang diangkut oleh
            beberapa unta dan beberapa orang pelayan yang siap membantunya,
            Layla diperlakukan bak seorang putri. Ia diberitahu bahwa selama perja-
            lanan yang perlu dilakukannya hanyalah menepuk kedua tangannya dan
            rombongan akan berhenti agar ia dapat turun barang sejenak untuk se-
            kedar meluruskan kakinya; hanya dengan batuk maka es serbat akan di-
            sediakan untuk menghilangkan dahaganya; hanya dengan menguap maka
            sebuah paviliun yang terbuat dari kain sutera akan didirikan agar ia dapat
            tidur. Namun Layla tak menghendaki semua itu.
                   Ketika akhirnya mereka tiba di perkemahan Ibn Salam, pria itu
            menoleh kepada Layla dan berkata, “Sayangku, apapun yang berada di
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101