Page 248 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 248

Data Biokimia terkait gizi

                     Dari hasil pemeriksaan laboratorium semua dalam batas normal
                     Pemeriksaan fisik fokus gizi
               1)    Asesmen tentang pemeriksaan fisik menunjukkan pasien mengalami mual dan rasa ingin
                     muntah, kepala pusing dan tekanan darah tinggi (160/95 mmHg). Perasaan mual dan
                     ingin muntah inilah yang mengakibatkan pasien tidak dapat menghabiskan makanannya.
               2)    Kondisi lain yang perlu menjadi perhatian adalah tekanan darah pasien yang masih tinggi
                     sehingga dari segi pengaturan makanan, pasien perlu mendapat diet rendah garam.

               2.    Riwayat klien

                     Pasien  adalah  seorang  pegawai  swasta  dan  tidak  pernah  mengalami  penyakit  ini
               sebelumnya.

               Langkah kedua :  Diagnosa Gizi

                     Dari hasil asesmen gizi diperoleh kesimpulan bahwa masalah gizi yang ditemukan pada
               kasus ini terdapat pada  domain asupan makanan/ konsumsi, domain fisik klinis dan domain
               perilaku.  Selanjutnya  diagnosa  gizi  dituliskan  dalam  kalimat  dengan  konsep  PES.  Adapun
               diagnosa gizi pada kasus ini adalah :
               a.    Asupan  oral  tidak  adekuat  berkaitan  dengan  rasa  mual  yang  ditimbulkan  karena
                     hipertensi  ditandai  dengan  asupan  energi  62,49%  dari  kebutuhan,  asupan  protein
                     62,44% dari kebutuhan, asupan lemak  62,46% dari kebutuhan dan asupan karbohidrat
                     62,49% dari kebutuhan.
               b.    Penurunan  kebutuhan  natrium  yang  berkaitan  dengan    tingginya  tekanan  darah
                     (160/95)  ditandai dengan pemberian diet garam rendah III (1000-1200 Na).
               c.    Perubahan fungsi gastrointestinal yang berkaitan dengan gejala hipertensi yang ditandai
                     dengan mual dan rasa ingin muntah.
               d.    Tidak siap untuk diet/merubah perilaku yang berkaitan dengan pembatasan konsumsi
                     natrium ditandai dengan tidak berselera untuk mengkonsumsi makanan rendah garam
                     dan memasak selalu menggunakan vetsin dan penyedap rasa.


                     Setelah  rumusan  diagnosa  gizi  disusun,  langkah  selanjutnya  adalah  merencanakan
               intervensi gizi dan implementasinya.


               Langkah ketiga :  Intervensi Gizi
                     Intervensi yang akan direncanakan harus terkait dengan masalah gizi (P) dan penyebab
               (E) pada diagnosa gizinya. Masalah gizi akan membantu penetapan tujuan dari intervensi gizi
               sedangkan  penyebab  akan  membantu  penetapan  strategi  intervensinya.  Pemberian

               intervensi  berdasarkan  diagnosa  gizi  yang  sudah  ditetapkan.  Tujuan  intervensi  gizi




                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         239
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253