Page 46 - Seni-Rupa-BG-KLS-I
P. 46

4) Hubungan Lintas Disiplin Keilmuan

                              Guru membangun kemampuan siswa untuk dapat melihat keterhubungan dan
                              berkolaborasi dengan bidang keilmuan lainnya agar siswa memiliki kesempatan
                              untuk menerapkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilannya dalam
                              sebanyak-banyaknya konteks. Hasil akhirnya, siswa diharapkan dapat membangun
                              pengalaman melakukan riset, menganalisa, merefleksikan, mengkomunikasikan
                              gagasan, berpikir dan bekerja artistik, dan berkolaborasi yang berdampak.

                              Berikut beberapa contoh keterhubungan seni rupa dengan mata pelajaran lainnya :

                                 z STEM (Science Technology Engineering Mathematics) mendesain alat penyiram
                                                                                    :
                                tanaman dari bahan daur ulang atau membuat kincir angin.
                                 z Bahasa : membuat ilustrasi atau diorama sebuah cerita, membuat poster atau
                                kartu kata bergambar.

                                 z Teater dan Matematika : Mengukur untuk membangun panggung atau merancang
                                kostum untuk pentas drama.

                     c.   Membangun Komunikasi Efektif


                          1)  Kesadaran Berbahasa
                              Bahasa merupakan alat komunikasi terpenting dalam setiap pembelajaran, baik
                              secara lisan, tulisan maupun sikap tubuh (gesture). Meskipun buku ini menggunakan
                              Bahasa Indonesia, namun guru diperkenankan untuk menggunakan padanan dalam
                              bahasa asing atau bahasa daerah masing-masing yang sekiranya dapat membantu
                              pemahaman siswa.

                                Kesadaran berbahasa berarti memahami kemungkinan tantangan dan peluang
                              yang mungkin timbul dalam kegiatan berbahasa pada suatu pembelajaran seperti
                              kesulitan yang mungkin timbul karena siswa baru pertama kali mendengar kosa
                              kata tertentu atau belum pernah melihat atau mengalaminya secara konkrit. Guru
                              tidak harus selalu menggunakan kamus untuk mengajarkan suatu kosa kata tertentu
                              sebelum memulai pelajaran. Guru dianjurkan untuk menggunakan gambar atau
                              contoh nyata di sekitar. Misalnya, “Lihatlah baju saya berwarna jingga. Apa benda
                              berwarna jingga lainnya yang kamu ketahui?”

                                Guru juga dapat meminta siswa membuat peta pemikiran (mind maps)
                              atau mendiskusikan kata-kata atau kalimat tertentu dan membantu mereka
                              mendapatkan pemahaman melalui teks, audio atau video. Bahasa yang digunakan
                              dalam pembelajaran Seni Rupa adalah Bahasa Indonesia yang baku serta
                              mempertimbangkan usia dan kemampuan siswa.
                                Misalnya, menggunakan bahasa yang sederhana, dengan instruksi yang tidak
                              terlalu panjang dan hanya memuat tidak lebih dari 3 kosa kata seni rupa dalam satu
                              kegiatan pembelajaran untuk Siswa Fase A. Contoh : “Gunting kertas ini menjadi dua
                              bagian.”, “Tempel potongan kertas ini pada buku.”, “Lem kertas ini pada garis terluar
                              sekeliling bentuk.”






                38 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SD Kelas 1
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51