Page 10 - JURNAL_2
P. 10

memperoleh nilai 90 - 100,  siswa yang berhasil dengan baik adalah siswa yang memperoleh

               nilai 85-89, siswa yang berhasil dengan kategori cukup baik yaitu siswa yang memperoleh
               nilai 70-84, siswa yang berhasil dengan kategori kurang baik yaitu siswa yang memperoleh

               nilai  55-69,  dan  siswa  yang  tidak  berhasil  yaitu  siswa  yang  memperoleh  nilai  0-54;  (2)

               Teknik  Nontes  yang  digunakan  adalah  tehnik  observasi.  Teknik  nontes  dilakukan  dengan
               menggunakan instrumen nontes. Bentuk instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian

               ini  adalah  pedoman  observasi  mengenai  penilaian  sikap  kritis  dan  peneliaian  ketrampilan.

               Lembar  observasi  digunakan  untuk  mengamati  tingkah  laku  siswa  selama  proses
               pembelajaran. Hal yang diamati berkenaan dengan ada atau tidaknya perubahan sikap kritis

               dan  perubahan  terampil  pada  diri  peserta  didik.  Perubahan  sikap  kritis  mencakup  hal-hal
               berikut: (1) Bertanya dalam diskusi kelompok, (2) Menemukan kesalahan dari jawaban yang

               didapat, (3) Memberikan alternative jawaban yang benar, (4) Menanyakan apa yang belum
               bisa  dikuasai  terhadap  guru,  (5)  Dapat  menyimpulkan  dari  data  yang  telah  diperoleh.

               Perubahan ketrampilan mencakup hal-hal berikut: (1) Terampil dalam menggunakan rumus

               persamaan  trigonometri,  (2)  Terampil  dalam  mengubah  nilai  pada  sudut  trigonometri,  (3)
               Terampil  dalam  memasukkan  sifat-sifat  dari  persamaan  trigonometri,  (4)  Terampil  dalam

               mengaitkan  hubungan  sudut  berelasi,  (5)  Terampil  menyelesaikan  soal-soal  dengan  rumus
               persamaan trigonometri.

               Analisis Data
                       Analisis data yang d digunakan adalah deskriptif komperatif yang dilanjutkan dengan

               refleksi. Deskripsi komperatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I,

               dan siklus II, baik untuk hasil belajar maupun untuk ketrampilan, sikap kritis belajar siswa.,
               yang  selajutnya  dilakukan  refleksi  untuk  menarik  kesimpulan  berdasarkan  deskriptif

               komperatif dan dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi serta langkah – langkah tindak

               lanjut.
               Indikator Kinerja

                       Indikator    kinerja    dalam    penelitian  ini    terdiri  atas    dua  aspek,  yaitu  indikator
               kuantitatif  dan  indikator  kualitatif  sebagaimana  diuraikan  berikut  ini:  (1)  Dalam  indikator

               kuantitatif penilaian  dilakukan  atas  dasar  teknik  tes.  Siswa  dinyatakan berhasil  melakukan
               pembelajaran persamaan trigonometri jika nilai yang diperoleh minimal sesuai dengan KKM

               yaitu 85.  Siswa yang mendapat nilai minimal 85 maka dinyatakan tuntas, sedangkan siswa

               yang  mendapat  nilai  di  bawah  85  dinyatakan  belum  tuntas.  Pembelajaran  persamaan
               trigonometri dianggap berhasil secara klasikal apabila 100 % siswa telah mencapai KKM; (2)

               Dalam  indikator  Kualitatif  penilaian  dilakukan  atas  dasar  teknik  nontes.  Dengan  teknik

                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15