Page 7 - F:\ISOLIHATUN\PUBLIKASI\FLIPBOOK\PROJECT 1\
P. 7
Dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi
yang relevan, membaca literature, mengamati objek yang ada di mind mapping, wawancara
dengan narasumber, dan melakukan uji coba.
Fase 4: Pemrosessan Data (data processing) meliputi (a) Pemrosessan data merupakan
kegiatan mengolah dan menafsirkan data dan informasi, baik yang diperoleh melalui
wawancara, observasi, maupun mind mapping; (b) Informasi hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi, semuanaya diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dianalisis
dengan statistic dan ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Fase 5 : Pembuktian (verification) meliputi (a) Peserta didik melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar tidaknya jawaban yang telah ditetapkan dengan temuan
alternative, dihubungkan dengan hasil analisi data; (b) Verifikasi bertujuan untuk
membuktikan bahwa proses belajar dapat berlangsung efektif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan ketika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan, dan pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Fase 6 : Menarik Kesimpulan (generalization) meliputi (a) Menarik kesimpulan adalah proses
memaknai pembelajaran yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi; (b) berdasarkan
hasil verifikasi dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir dari berbagai teori penelitian tindakan kelas, peneliti berusaha
untuk memodifikasi sesuai dengan langkah-langkah yang dilaksanakan sebagai berikut:
Pada awal pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran belum
menggunakan model pembelajaran advance organizer dan discovery learning berbantuan
mind mapping. Hal ini memang merupakan realita yang dihadapi dan terjadi di sekolah saat
ini termasuk di SMA Negeri 1 Demak. Karena untuk menerapkan suatu model pembelajaran
tertentu dibutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran jika
dibandingkan dengan menggunakan menggunakan medel pembelajaran yang konvensioanal,
yaitu salah satunya pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah. Hasil belajar
matematika untuk siswa khususnya materi tentang trigonometri yaitu menghitung setengah
sudut dengan menggunakan perbandingan trigonometri, mereka hanya memperoleh nilai
rata-rata 55,57 padahal KKM yang ditetapkan guru pada saat itu adalah 85. Bahasan tentang
materi rumus jumlah dan selisih sinus dan cosinus sebenarnya bukanlah materi yang sulit,
6

