Page 183 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 183
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
Romusha dan Kekejaman Militer Jepang
Kekejaman luar biasa yang dilakukan pemerintah militer
Jepang terhadap rakyat Indonesia selama masa pendudukan,
bukanlah terjadi tiba-tiba akibat Jepang kekurangan sumber
daya di tengah perang yang kemudian berbalik arah menjadi
awal kehancuran Jepang sendiri. Praktek pemerasan terhadap
rakyat dengan merampok semua sumber daya seperti bahan
makanan, pakaian, dan minyak bumi, serta pengerahan jutaan
rakyat menjadi tenaga kerja paksa yang disebut romusha yang
terjadi dua tahun terakhir pendudukan Jepang, sebenarnya
sudah diskenario sejak enam bulan jelang Jepang tiba di
Indonesia.
Beberapa bulan sebelum melakukan serangan dan
pendudukan di kawasan Selatan –yang mereka sebut Nanyo,
southern area–, Tokyo sudah menetapkan kebijakan mengenai
cara pengelolaan daerah-daerah yang sudah berhasil diduduki,
termasuk untuk Indonesia tentunya. Sebagaimana sudah
disinggung bdi muka, bentuk pemerintahan itu ialah
pemerintahan militer dengan tujuan, antara lain, menduduki
seluruh daerah Nanyo, memulihkan keamanan, mempercepat
penguasaan sumber-sumber vital bagi pertahanan nasional, dan
menjamin swasembada ekonomi bagi militer Jepang.
Dengan kebijakan tersebut, tujuan Jepang yang sebenarnya
adalah menggunakan segala cara dengan memanfaatkan semua
sumber daya daerah pendudukan, termasuk penduduknya, untuk
154