Page 184 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 184
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
satu tujuan saja: memenangkan perang! Untuk mencapai tujuan
tersebut Jepang melakukan cara apa saja dengan memanfaatkan
para pemimpin paling berpengaruh di wilayah pendudukan. Di
Indonesia, untuk mencapai tujuan mereka, Jepang merangkul
Sukarno yang telah kembali dari Sumatera pertengahan 1942.
Sukarno bersama Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara,
dan K.H. Masjkoer –kemudian dikenal “Empat Serangkai”
– adalah empat pemimpin paling tekemuka yang digunakan
oleh Jepang mulanya sebagai penasehat. Akan tetapi setahun
kemudian, Sukarno yang punya kharisma dan pengaruh sangat
besar di Jawa, terjun langsung menjadi pemimpin besar yang
berhasil mengerahkan jutaan rakyat menjadi romusaha untuk
membantu Jepang memenangi perang – walau akhirnya Jepang
kalah.
Semuanya bermula dari bertemunya Sukarno, Hatta, dan
Sjahrir di rumah Hatta, Jalan Oranje Boulevard 57 (kini Jalan
Diponegoro) Jakarta, malam hari tanggal 7 Juli 1942, persis hari
Sukarno tiba di Pelabuhan Pasar Ikan dan dijemput oleh Hatta.
Dalam pertemuan malam itu, ketiganya menyatakan tekad
mereka masing-masing. Hatta mengatakan bahwa ia (memilih)
bekerja sama dalam rangka berjuang meringankan tekanan
tentara Jepang kepada rakyat sebagai Penasehat Pemerintah
Militer. Sementara Sukarno mengatakan bahwa ia akan masuk
155