Page 220 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 220
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
4. Dr. Moh. Ali Hanafiah: Dokter dan peneliti farmasi
yang ditugaskan ke rumah sakit pendidikan Ika Daigaku
dan lembaga Eijkman, juga adik ipar Achmad Mochtar.
Ia ditangkap tanggal 7 Oktober 1944 dan dibebaskan 19
Januari 1945.
5. Dr. Djoehana Wiradikarta: Dokter dan peneliti yang
juga Wakil Direktur Lembaga Eijkman dan mengepalai
laboratorium serologi. Ia ditangkap tanggal 7 Oktober
1944 di Lembaga Eijkman saat hendak berangkat menuju
laboratorium mikrobiologi di Jalan Pegangsaan di Cikini.
Tanggal pembebasan tidak diketahui, tetapi ia selamat.
Walaupun tidak lama, ia kemudian menjabat sebagai
Direktur Lembaga Eijkman hingga digantikan oleh seorang
direktur Belanda pada 1946.
6. Dr. Marzoeki: Dokter yang mengepalai Dinas Kesehatan
Kota Jakarta. Ia ditangkap pada 20 Oktober 1944. Walaupun
dipindahkan dari penjara Kenpeitai pada Januari 1945, ia
tidak dibebaskan dari tempat penahanannya di penjara
kota hingga 18 Agustus 1945, satu hari setelah Proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
7. Jatman: Teknisi kepala bakteriologi yang bekerja di bawah
pengawasan Prof. Achmad Mochtar di Lembaga Eijkman.
Ia mengawasi semua pekerjaan rutin di laboratorium,
ditangkap pada 7 Oktober 1944 dan kemungkinan
dibebaskan pada akhir Januari 1945.
8. Ko Kap Nio: Teknisi bakteriologi di Lembaga Eijkman
(perempuan), bekerja di bawah pengawasan Jatman.
191