Page 29 - E-Modul Praktikum Biokimia
P. 29
Tabel 3. Penjelasan Jenis Uji Pengenalan Karbohidrat dan
Monosakarida
Uji Perubahan Warna
Pengenalan Reagen Positif Penjelasan
Mengindikasikan keberadaan
karbohidrat. Reagen α-naftol
α-naftol dan Cincin ungu di
Uji Molisch membentuk kompleks dengan
H₂SO₄ antara dua lapisan
karbohidrat saat bertemu asam
sulfat.
Menunjukkan adanya gula
Larutan Endapan merah pereduksi. Ion tembaga(II)
Uji Benedict
Benedict bata direduksi menjadi ion tembaga(I)
oleh monosakarida.
Menunjukkan adanya gula
Endapan merah pereduksi. Gula pereduksi
Uji Fehling Fehling A dan B
bata mereduksi ion tembaga(II)
menjadi ion tembaga(I).
Menunjukkan adanya
Endapan merah
Uji Barfoed Reagen Barfoed bata (dalam waktu monosakarida. Monosakarida
lebih cepat mereduksi ion
singkat)
tembaga(II) dibanding disakarida.
Warna merah tua Ketosa bereaksi lebih cepat
(untuk ketosa)
Uji Asam klorida dengan reagen, menghasilkan
Seliwanoff dan resorsinol Warna merah warna merah tua. Aldosa
muda (untuk memberikan warna merah muda.
aldosa)
Menunjukkan adanya aldosa. Ion
Cermin perak pada
Uji Tollens Larutan Tollens perak(I) direduksi menjadi perak
dinding tabung
logam oleh aldehida.
Warna hijau
kebiruan (untuk Mengidentifikasi pentosa dan
Asam klorida
Uji Bial pentosa) Warna heksosa berdasarkan perubahan
dan orsinol
cokelat (untuk warna.
heksosa)
Mengindikasikan adanya
Kristal osazon yang monosakarida. Pembentukan
Uji Osazon Fenilhidrazin
berbeda bentuk kristal khas untuk setiap jenis
monosakarida.
17