Page 75 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 75
56 Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.
Masyarakat adat ini mempunyai kedaulatan penuh
(souvereign) atas wilayah kekuasaannya (tanah ulayat)
dan melalui ketua adat juga mempunyai kewenangan
(authority) penuh untuk mengatur dan menata hubungan-
hubungan di antara sesama warga serta hubungan antara
warga dengan alam sekitar. Pengaturan dan penataan
hubungan-hubungan tersebut bertujuan untuk mencari
keseimbangan hubungan, sehingga tercipta ketentraman
dan kedamaian dalam masyarakat. 76
Soepomo dengan mengutip Ter Haar berpendapat:
“Bahwa di seluruh kepulauan Indonesia pada
tingkatan rakyat jelata, terdapat pergaulan hidup
di dalam golongan-golongan yang bertingkah laku
sebagai kesatuan terhadap dunia luar, lahir dan
batin. Golongan-golongan itu mempunyai susunan
yang tetap dan kekal, orang-orang segolongan itu
masing-masing mengalami kehidupannya sebagai
hal yang sewajarnya, hal menurut kodrat alam.
Tidak ada seorangpun dari mereka yang mempunyai
pikiran akan kemungkinan pembubaran golongan
itu. Golongan manusia tersebut mempunyai harta
benda, milik keduniaan dan milik ghaib. Golongan-
golongan demikianlah yang bersifat persekutuan
hukum”.
76 Muhammad Bakri, 2007, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara.
(Paradigma Baru Untuk Reformasi Negara), Penerbit Citra
Media, Jakarta, hlm. 82.