Page 178 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 178
dilakukan oleh individu maupun berkelompok, bahkan masya-
rakat bersama membawa keluarga, termasuk anak-anak, untuk
turut serta melakukan penjarahan hasil panen tambak udang.
Akhirnya investor dari luar menutup dan meninggalkan
tambak udang, hingga sekarang tidak terawat. Menurut ma-
syarakat sudah 5 tahun, pemilik tambak tidak kembali lagi.
Pada kesempatan tersebut, masyarakat mengusahakan pengu-
asaan tambak. Pengembangan kepiting oleh masyarakat mulai
dilakukan pada saat penelitian ini dilakukan, dengan mengajak
masyarakat bersama-sama mengembangkan kepiting di
pekarangan masing-masing.
Konflik Klaim: Masyarakat VS LP Nusakambangan
Konflik klaim terjadi antara masyarakat Kampung Laut
dengan Petugas LP (Lembaga Pemasyarakatan) Nusakam-
bangan, terhadapklaim masyarakat di Pulau Nusakambangan.
Masyarakat mendapat teguran, bahkan ada pembakaran gubug
(rumah sementara) yang sudah dibangun warga selama mere-
ka melakukan babad, hingga pengusiran dari lokasi pertanian.
Menurut salah satu aktivis gerakan perempuan, Fikri: reaksi
sepihak yang dilakukan oleh LP Nusakambangan adalah tin-
dakan klaim Lembaga Pemasyarakatan atas Tanah Timbul
51
Nusakambangan. Rakyat sendiri sesungguhnya juga mem-
bangun klaim mereka atas Tanah Timbul. Mereka menga-
takan bahwa Tanah Timbul Nusakambangan dulunya meru-
pakan wilayah tangkapan nelayan Kampung Laut termasuk
52
juga Dudukan udang, yang terdapat di bawah tebing Nusa-
kambangan. Maka tidak dapat dihindarkan terjadilah perta-
rungan antar klaim dari para pihak tersebut. Pasuruan tempat
51 Klaim Lembaga Pemasyarakatan tersebut adalah counter claim
dari klaim wilayah historis rakyat terhadap tanah timbul Nusakambangan.
52 Dudukan, istilah dalam bahsa setempat untuk menyebut tempat
mencari tangkapan laut.
164