Page 204 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 204

dan Bugel sudah mapan dengan cabe keriting dan buah se-
           mangka.
                Penghasilan dari tanaman cabe merah kriting dan lahan
           pasir yang subur telah mengubah drastis kehidupan sosial
           ekonomi masyarakat garongan dan sekitarnya. Meski luas
           lahan mereka rata-rata hanya 2000-3000 m2 (dan paling luas
           di Desa Garongan hanya 7000 m2) sudah cukup bahkan lebih
           untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap panen raya pada bulan
           Juni hingga Agustus, dengan luas lahan 2000-3000 m2 dengan
           harga cabe Rp 7000-10.000/Kg untung bersih (setelah di-
           potong ongkos produksi dan buruh panen) yang masuk men-
           capai 15-20 juta. Tanaman semangka “sebagai tanaman kedua
           unggulan” hasilnya panennya hampir separoh dari panen cabe
           keriting. Dengan penghasilan seperti itu, masyarakat pesisir
           khususnya di desa Bugel dan Garongan jelas akan memper-
           tahankan mati-matian lahan mereka dari rebutan pihak lain.
                Salah satu temuan penting dari petani pesisir yang men-
           dukung pengetahuan dan teknologi pertanian lahan pasir
           adalah teknologi irigasi. Seiring ditemukannya teknik pengo-
           lahan lahan pasir dengan pupuk kandang yang telah berhasil
           untuk tanaman cabe dan palawija, petani juga memikirkan
           bagaimana irigasi untuk tanaman tersebut. Tonggak-tonggak
           perubahan dari teknologi irigasi ala pesisir Kulon Progo ini
           dalam beberapa tahap.
                Pada mulanya, sebagaimana sebagian dikemukakan di
           atas, kebutuhan air dipasok dari sumur-sumur sederhana yang
           dibuat dengan menggali pasir sedalam mungkin agar muncul
           air tawar untuk tanaman. Namun setiap dua meter, selalu
           ambruk lagi, meski air sudah didapatkan. Tahap kedua, dibuat
           sumur bronjong. Dengan membuat anyaman bambu yang
           bungkus sarung untuk menyaringnya dari pasir. Cukup
           lumayan hasilnya namun tidak terlalu mencukupi untuk
           kebutuhan tanaman dan pertanian yang ada. Tahap ketiga,
           mulai dibuat sumur renteng. Setelah lubang-lubang sumur

                                                                 190
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209